Cemara benar-benar ingin fokus pada sekolahnya saat ini, dia ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri impiannya. Tidak akan ada cinta-cintaan, katanya. Tidak ada yang bisa meruntuhkan benteng pertahanannya. Lagipula, tidak akan ada yang tertarik kepadanya juga, sih. Dia ingin bertemu cowok idamannya nanti saja ketika sudah benar-benar siap. "Ya Tuhan, ini kecepetan. Kan aku minta ketemunya nanti aja kalau udah sukses." Apalah daya kini hidupnya sudah di bayangi-bayangi Farez, seseorang yang masuk membawa warna baru ketika yang dia tau hanya hitam dan putih.