Marsha si cantik primadona sekolah, bidadari kesayangan para guru dan murid. Gadis cantik dengan sejuta pesona. Baik, Pintar, Berbakat, Cantik, Imut, Lucu, Plus SEXY apalagi kalo lagi ngecheers/ngedance, UGHH.... pesonanya makin menjadi-jadi. Termasuk tipe murid yang ga banyak ulah di sekolah. Berulahnya kalo berdua sama Zee. Cuma sama Zee sifat manja, jahil, posesif, childish, agresif, ambekan, pundungannya keluar.
Zee si Dino kesayangan macica. Bukan Marsha doang. Tapi seluruh sekolah juga sayang dan bucin sama Zee. Sama halnya dengan Marsha, Zee termasuk salah satu murid famous di sekolahnya. Zee merupakan ketua umum basket disekolahnya. Pintar dan Keren, tapi kebiasaan buruknya sering cabut dari sekolah bersama sahabat-sahabatnya, pecicilan dan tidak bisa diam. Kecuali didekat cewe cantik, apalagi cewenya Marsha.
Diluar sekolah Zee juga merupakan ketua sekaligus panglima terkuat salah satu geng motor yang paling ditakuti. Dino kesayangan macha ini juga merupakan anak tunggal kaya raya dari keluarga Kusuma & Wardhana.
_
" Ihhh dinoo, stop lari-lari. macica cape tau ! "
" Salah sendiri, ngapain kamu nguber-guber aku ! "
" Karena macha suka Dino. Dino gemesin, macha gigit niih "
" Setresss! "
_
Marsha si kucing agresif yang suka menggoda Zee, sedangkan Zee si malu-malu maeng yang kalo di deketin Marsha pasti auto ngibrit karena takut panik attacknya kambuh.
Catatan: Cuma karangan random dari author amatiran. Jangan di bawa ke dunia nyata. Semua hanya cerita fiksi dengan menggunakan Zee dan Marsha sebagai visual karakternya.
Naya pikir MOS bakal jadi minggu paling membosankan di awal SMA. Tapi semua berubah waktu dia disuruh maju gara-gara cerewet terus pas baris. Di depan lapangan, dia malah ngerocos ke senior galak yang jadi panitia.
"Kenapa sih harus diem? Lo pikir lo seram gitu, Bang?"
Senior itu cuma menatap tajam. Datar. Tapi gak pergi.
"Nama lo siapa?"
"Naya. Tapi lo bisa panggil gue cewek paling nyebelin yang pernah lo temuin."
Itulah awal pertemuan Naya-siswi kelas 10, centil, cerewet, dan nggak kenal takut-dengan Rayan, kakak kelas yang terkenal dingin, cuek, dan gak pernah dekat sama cewek mana pun. Tapi sejak hari itu, dunia mereka berubah.
Rayan yang tadinya galak dan acuh, mulai sering muncul di sekitar Naya. Dari awalnya ngasih peringatan, jadi ngajak ngobrol, dan diam-diam melindungi. Walau wajahnya tetap datar, tapi Naya pelan-pelan sadar...
"Lo ngikutin gue?"
"Biarin."
"Ngapain?"
"Biar gak ada yang godain lo."
Di balik ekspresinya yang susah ditebak, Rayan ternyata punya sisi manja dan posesif. Tapi hanya untuk satu orang: Naya. Bukan karena dia lemah atau manis, justru karena Naya beda. Dia berani, bawel, dan gak takut ngelawan. Tapi justru itu yang bikin Rayan gak bisa ngelepasin.
Dunia SMA mereka penuh dengan drama, cewek-cewek yang gak suka, gosip dari geng cowok, bahkan masa lalu Rayan yang rumit. Tapi satu hal pasti:
Naya bukan cewek biasa. Dan Rayan bukan cowok yang gampang goyah.
Meski banyak hal menguji hubungan mereka, Naya tahu satu hal:
"Kalau gue posesif, itu karena lo terlalu berharga buat dilepasin."