Awalnya kehidupan Ali sungguh menggembirakan karena ada mama, uncle bakar, dan uncle Ghazali yg senantiasa menjaga, merawat dan memberikan kasih sayang walaupun tidak ada sosok ayah di sisinya.
Tapi semua kegembiraan itu tidak bertahan lama, bertepatan dengan hari jadi Ali yg ke 6, hari yang harus nya menjadi hari paling menggembirakan bagi Ali malah berubah menjadi hari paling menyedihkan, Bakar dan Ghazali datang ke rumah Ali bersama petugas medis membawa keranda mayat masuk ke dalam rumah nya.
Ali tertanya² siapa yang ada di dalam keranda itu,dan bakar pun menyuruh Ali bersabar dan menerima semua ini dengan hati yang lapang,dan Ghazali pun mula membuka kain yang menutupi wajah mayat itu yang ternyata adalah mamanya, hidupnya terasa runtuh.
Semenjak kejadian itu, Ghazali dan Bakar jd jarang datang untuk menemuinya bahkan sekedar memberikan ketenangan dan semangat pun tidak.
Mulai hari itu ia dipaksa oleh keadaan untuk hidup mandiri, berusaha kuat di hadapan semua orang, walaupun pada akhirnya di saat sendirian ia akan menangis meratapi nasibnya.
"PAPA, MAMA, BIARKAN ALI IKUT NGAN KORANG,ALII...., KESEPIAN, ALI PENAT JALANI SEMUA NI SORANG² JE, TIADA SESIAPAPUN YANG PEDULI"
~ALI~
#EJENALI #M.A.T.A. #ACADEMYMATA #CYEBERAYA #EJENBAKAR #EJENALICIA #KETUATERAS #EJENRIZWAN #UNO #EJENALIYA #CERO