KISAH CINTA PANGERAN DENGAN GADIS BIASA (Dalam Sejarah Putri Duyung)

(Awas 👉Dewasa)
Ia menarik tangannya hingga gadis itu berbalik seketika, dadanya yang padat menonjol hampir menyentuh wajahnya, Roro Suci masih terdiam terasa ada sentuhan diujung dadanya, Raden Bagos berdiri perlahan hingga tubuhnya bergesekan dengan tubuh Roro Suci yang berdiri sangat dekat dihadapannya. "Hoh..ohh.."
(Sayembara pemilihan menantu raja)
Kisah cinta raja-raja nusantara, yang menjunjung tinggi adat/tradisi.
Di jaman dahulu sayembara wajib diadakan terutama bagi raja-raja yang memiliki anak gadis telah berusia remaja. Apabila sayembara itu tidak digelar maka nama baik suatu kerajaan akan menjadi buruk, Lebih fatalnya lagi masalah tersebut akan menjadi tuntutan publik yang berkepanjangan.
Adalah, Raden Bagos pangeran muda gagah perkasa yang sedang mengemban titah ayahandanya untuk mengikuti sayembara, dalam pelayarannya pangeran terlibat hubungan asmara dengan siluman penghuni dasar samudera, hingga memiliki keturunan yang kini mereka masih ada bahkan populasinya telah menyebar se-antero jagad, dialah siputri duyung. Semua diawali karena kelengahan dirinya yang suka melamun. Hubungan antara pangeran dengan siluman tersebut memang tidak terlihat secara kasat mata, akan tetapi jiwa dan akal sang pangeran seringkali dirasuki hingga pangeran sendiri kerap mengalami kejadian-kejadian diluar nalar/tidak wajar.
Beruntung pangeran memiliki bekal ilmu yang diwariskan ayahhandanya, Pangeran juga memilili seorang guru yang selalu membela dan menjaga dirinya, terutama dalam hal go'ib.
Di perjalanan cintanya, pangeran masih belum sempurna karena jiwa mudanya seringkali tidak stabil hingga pernah melewati batasannya. Cinta memang ajaib dan cinta bisa mengubah segalanya. Pangeran juga mengalami dilema cinta, yaitu ketika ia harus memilih antara dua cinta, disatu sisi ia harus menunaikan tradisi, tapi dilain sisi pangeran juga harus membuktikan ketulusan cintanya pada seorang gadis biasa, tetapi ternyata gadis-gadisnya itu adalah orang yang sama.
Mohon folw & vote