Hujan rintik-rintik membasahi jalanan kota, menyapa Alana Putri Nathanael yang tengah berteduh di bawah pohon beringin tua di depan gerbang SMA Dharma Bakti. Matanya menerawang, menatap deretan mobil yang terparkir rapi di seberang jalan. Di antara para tukang parkir yang hilir mudik, ada satu sosok yang selalu menarik perhatiannya. Kenzie Xigmariezty, pemuda bertubuh kekar dengan ekspresi datar yang selalu menghiasi wajahnya. Alana selalu penasaran dengan Kenzie, yang tampak dingin dan tak peduli dengan gadis manapun. Namun, entah kenapa, Alana merasa tertarik padanya. Sejak pertama kali bertemu, mereka sering bertukar sapa, meskipun Kenzie selalu bersikap dingin dan terkesan acuh tak acuh. Alana tetap berusaha mendekatinya, berharap suatu saat Kenzie bisa membuka hatinya. Lama-kelamaan, sikap dingin Kenzie mulai mencair. Kenzie mulai menunjukkan perhatian kecil pada Alana, seperti membantunya membawa buku atau menjemputnya pulang saat hujan. Perlahan tapi pasti, benih cinta tumbuh di antara mereka, hingga akhirnya mereka menjalin hubungan. Namun, takdir berkata lain. Kenzie harus merantau ke kota lain untuk mencari pekerjaan yang lebih layak. Perpisahan yang pahit mereka lalui, meskipun Kenzie tampak tak terlalu peduli. Lima bulan berlalu, kabar Kenzie tak kunjung terdengar. Rasa khawatir dan rindu mencengkeram hati Alana. Penasaran dengan cerita selanjutnya? Yuk baca selengkapnya disini ya🥰😍