A Sense of Loss | Lee Haechan

Seseorang yang telah lama memendam rasa muak pada kehidupannya yang selama ini ia jalani. Freeya gadis yang rasanya sudah bertemu dengan hancurnya kehilangan. Menjalankan kehidupan yang semu dari hari ke hari membuatnya nyaris beberapa kehilangan arah untuk sekedar bernapas.

Kehilangan Ayah sejak kecil cukup membutakan semua arahan untuk hidupnya. Saat masih menjadi anak kecil, Freeya tidak terlalu memedulikan orang-orang yang menetap disekitarnya termasuk keberadaan tentang Ayah. Tetapi, ada satu orang yang selalu Freeya ingat, ini tentang orang yang selalu menetap dan selalu berada di sisinya. Keberadaannya selalu mengajarkan Freeya ingat dengan rasa kebersyukuran. Dan sudah lebih dari cukup untuk freeya apresiasi. Bagi Freeya seseorang itu selalu menjadi tempat favoritnya, seperti layaknya rumah yang selalu ingin ia nantikan untuk pulang dan beristirahat.

Satu nyawa manusia yang bahkan eksistansinya harus ia jaga setengah mati. Ibu, Freeya menyayanginya, memberi sayang dan cinta seperti tidak ada kata hingga. Lebih tepatnya tak terhingga untuk menggambarkannya termasuk untuk Ayah pun begitu.