apa kau tau rasanya menjadi aku phi?! setiap saat aku hanya bisa melihat dia berada disekitarku tapi aku tak bisa sedikitpun menyentuh dia keculi saat kami berada dipanggung. sungguh ! itu membuatku gilak setiap show aku harus bergelut dengan fikiranku "apa yang difikirkan gadis yang berada didepanku ini" merasa terlukakah dia, atau malah sebaliknya. sekali lagi phi! aku benar2 tidak bisa menebak apa yang ada didalam fikiran bec. gadis yang diajak bicara itu hanya bisa menyimak apa yang sedang dicurahkan oleh salah satu nong nya yang sangat ia sayangi sembari melihat nanar merasa kasihan tapi tidak tau harus berbuat apa. "freen". akhir gadis yang menatap nanar itu memanggil nama lawan bicaranya yang sedang merasa terluka itu. dan gadis yang dari tadi berbicara itupun menoleh saat nama ya dipanggil. gadis bernama freen itu melihat wajah orang yang baru saja memanggil namanya itu, sembari tersenyum dan membuka kedua telapak tangannya tanda agar gadis bernama freen itu datang ke pelukannya. freen, aku tau kau begitu tersiksa dengan keadaan seperti ini, tapi tahan sebentar lagi, kita akan tau apa yang diinginkan bec selanjutnya. bertahanlah" sembari menepuk bahu freen yang akhirnya gadis itupun pecah dengan tangisannya sendiri. "dug" suara pintu ruang tunggpupun terbuka. dan masuklah seorang gadis dengan wajah yang identik bule, mata yang indah,kulit yang begitu putih dan hidung yang begitu menawan, dan kedua gadis yang sedang berpelukan itupun menoleh kearah pintu yang baru saja terbuka. I "ups. sorry aku ganggu" kata gadis yang berwajah bule itu, dengan expresi yang tidak dapat diartikan. tak lama ia masuk ruang tunggu, dia hanya mengambil dan membereskan tas kepunyaannya dan cepat2 bergegas keluar karna takut mengganggu dua gadis yang sedang berpelukan dan menutup kembali pintu ruang tunggu, keluar ruangan itu dengan hati dan logika yang tidak bisa diartikan. "apa dia menangis??! ucapnya dalam hati.. "heuh! itu mustahil" sembari menutup pintu.