Adamar Oribella sangat senang mengetahui dirinya terpilih untuk mengikuti misi The Golden Ticket. Sebuah misi khusus yang diperuntukkan untuk murid tingkat tiga Villain Academy seperti dirinya. Dengan berhasil lolos, Adamar Oribella merasa tujuannya yang paling ia dambakan akan tercapai.
Yaitu, semakin cepat membalas sakit hati, kehilangan dan kesepiannya.
Namun, rupanya misi itu bukanlah perkara yang mudah. Sesuai dengan namanya, misi The Golden Ticket memiliki tujuan yang rumit diujungnya. Ia harus mencari cara untuk melengserkan penguasanya saat ini, sedangkan yang hanya bisa melengserkan hanya lah roh penjaga ras tersebut!
Seperti 'sudah jatuh, tertimpa tangga pula', Adamar Oribella harus memastikan bahwa orang-orang yang terlibat di dalam rencananya berjalan sesuai harapannya sekaligus bisa bekerja sama dengan pihak yang tidak diduga muncul.
Apalagi dalam misi ini, Adamar dituntut untuk menggunakan kemampuan sesuai dengan Identitas Asramanya.
Black Saki. Tempat bagi mereka yang ingin menghancurkan lawan tanpa perlu mengotori tangannya langsung. Asrama yang mementingkan strategi di kepala tanpa harus tangan berbicara.
Ia harus menghadapi dan membawa misi The Golden Ticket dari sudut yang berbeda dari kebanyakan orang.
Kali ini, ia akan melawan keseimbangan.
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout