Langit cerah laksana hamparan permadani biru yang di hamparkan tanpa batas. Awan berarakan menyusuri langit yang tek bertepi. Dibawah naungan alam, bumi berputar menetapi kodratnya. Matahari dengan sinarnya berpendar tanpa henti. Burung berhenti bernyanyi. Bunga – bunga tampak kepayahan menahan hawa panas bulan mei ini. Dan disalah satu pelosok bumi. Sesosok manusia berdiam diri menikmati lamunan khayalannya bersama sang impian.. Bel berbunyi. Sebuah tanda bahwa pelajaran pada hari ini telah usai. Siswa – siswa SMP 45 purwokerto berhamburan di beberapa tempat di sekolah itu. Sementara Fahri, berjalan lunglai menuju tempat parkir yang berjarak 20 meter dari kelasnya. Sejak kemarin perutnya memang belum 7 oleh makanan berupa nasi, terakhir adalah tadi malam ketika beruntung mendapatkan roti bolu kukus pemberian tetangganya yang kasihan. Wajahnya pucat memudar. Bibirnya kering dengan mata sayu yang samar. “ Fahri,” sebuah suara masuk ke dalam telinga Fahri . Suara yang tak pernah