Di sebuah ayunan terdapat seorang gadis terbaring indah disana dengan sebuah novel tangan nya, gadis itu adalah Enzi. Enzi memejamkan mata sambil membekap novel dalam pelukan nya, ia masih membayangkan setiap bab adegan romantis dalam novel. Tanpa ia sadari, jika dari kejauhan seorang lelaki menatap lekat pada nya. Bibir pria tersebut melengkung membentuk senyuman sangat tipis sampai tak terlihat seperti tersenyum. "Lo habis ngapain sampai senyum-senyum kaya orang gila?" "Gapapa, cuma lagi senang." ujar Enzi tersenyum paksa pada sahabat kakaknya. "Senang kenapa?" Tanya Bumi dengan wajah datar yang khas nya. "Habis baca novel. Rasanya mau ucap banyak terimakasih sama penulis nya, karna udah buat gue jatuh cinta hanya dari sekedar baca." "Why?" "Kenapa apanya, kak?" "Kenapa mau jatuh cinta pada alur cerita fiksi, padahal lo bisa jatuh cinta dengan kisah lo sendiri." "Maksudnya?" Tanya Enzi kebingungan, ini Ice balok jangan-jangan kesambet. "Mau coba jalin kisah bersama dan jatuh cinta sama gue?"