Wajahnya dia majukan lebih dekat denganku. Dari jarak ini dapat kulihat dengan jelas wajah laki-laki didepanku ini, satu hal membuatku tertarik adalah bekas luka dipelipisnya yang sudah agak memudar. "Jelita, Sekali lagi gue tanya, Lo disuruh sama siapa buat kesini?" Tak kusangka dia mengingat namaku, suaranya begitu berat dan dalam, bulu kudukku merinding, namun tak melepaskan tatapanku padanya. Aku menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaannya. Kulihat dirinya kini malah menyeringai kepadaku. "Kalo gitu Jelita, gimana kalo gue buat lo beneran hamil anak gue?" Setelah itu tubuhnya mendorong bahuku untuk berbaring dengan cepat..
5 parts