The Perfect Boy
  • Reads 370
  • Votes 58
  • Parts 20
  • Reads 370
  • Votes 58
  • Parts 20
Complete, First published Aug 08, 2023
Singkat saja, hanya impian kecil seorang remaja laki-laki yang berusaha merubah hidupnya diabang kehancuran mental. Entah sampai kapan, dia mampu bertahan. 

"Mau tahu, kenapa gue benci sama lo? Karna muka lo itu menjijikan sialan!" Satu tamparan mengenai pipi kanan Sandi. 

"Ibu, anak laki-laki yang kelihatan kuat ini. Menyimpan lukanya sendiri," gumaan pilu terdengar begitu menyedihkan. 

"Sejatinya nggak bakal ada orang yang beneran peduli selain diri sendiri." 
-Sandi Erfansyah


WARNING ⚠⚠
1. Banyak kata-kata kasar & kekerasan 
2. Tidak untuk ditiru. Apa lagi diplagiat 😁
3. Ada sedikit bawang bombay 
4. Jika merasa sangup, silahkan baca 
5. Jangan lupa tinggalkan jejakmu di sini 
6. Buat teman real life, jangan baca 🙌😭

Genre Cerita: Fiksi Remaja 
Publish: 23 Agustus 2023 
Finish: 3 November 2023 

Rank Sotry✨
▶2 #positif-vibes / 9 September 2023
▶11#buly / 9 September 2023
▶13 #buly / 10 September 2023
▶29 #buly / 10 September 2023
▶65 #perundungan / 18 September 2023
All Rights Reserved
Sign up to add The Perfect Boy to your library and receive updates
or
#248buly
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MAHESA cover
Senjani cover
My Dangerous Junior cover
AV cover
Fadil & Sheila cover
I'm the Protagonist cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
THEORUZ cover
Kak Yeha cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan