Atas nama cinta, kau butakan hatiku. Menolak pahit dan pilu yang ada di dalamnya, mati-matian aku berusaha mengindahkan apa itu cinta. Namun kau dan mulut manismu, berhasil meruntuhkan imajinasi ku mengenai bahagia yang dibawa oleh cinta. Ternyata benar, berharap padamu adalah awal dari matinya jiwaku bersama cinta yang tak pernah kau sungguhkan.