Tatapannya tajam tapi kosong, hening, dan sungguh aku sangat malu menghadapinya. Tapi ku tegakkan diriku, jangan sampai ada air mata yang keluar dalam mengantarnya pergi. Aku yakin dia bisa tanpaku, walau aku tidak yakin apakah aku bisa tanpanya. "Kau bodoh." "Aku yang akan bertanggung jawab"