Tak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi pada kita nanti. Namun yang pasti, saya sangat bersyukur bertemu denganmu.
Kita adalah setandan kisah yang picik, dan pertemuan ini menuai kisah yang akhirnya menjadi panutan dikala sendiri.
Walau kini kau sudah terlalu jauh untuk saya jangkau, telapak tanganmu mengengam harapan namun terasa begitu menyesakkan.
Pun saya, menari diiringi oleh isak yang ngeri jika diingat. jadi, jangan kembali.
kali ini, biarkan saya meminta-minta, biarkan saya berharap lebih. biarkan saya mengemis pinta, merayu-rayu dan meliuk-liuk bagai lentera di malam hari. walau kini sudah langka, ia saya.
tiap rintiknya kubiar lepas,
menerjang rindu yang enggan terhempas.
mungkin nanti saja ku ambil peran,
sebelum itu akan ku biarkan luka kita tetap berkesan.