Jika saja Dega bisa memilih, mungkin ia akan memilih untuk tidak dilahirkan menjadi seorang Radega Juanda. Karena menjadi Dega itu berat. Ia harus memiliki mental dan hati yang kuat. Jika tidak, dia sendiri yang akan tersesat. Sejak kecil yang Dega rasa hanya luka tanpa adanya bahagia. Karena orang-orang bilang hadirnya adalah bencana. Tapi apakah itu cukup untuk menjadi alasan meraka untuk menyakitinya yang tidak tahu apa-apa? Dega selalu berpikir kapan saatnya ia bisa pergi dari dunia. Kapan saatnya bisa mengecap bahagia tanpa lontaran kata yang menyakitinya. Dan Dega selalu menunggu hari itu tiba menjemputnya. Tapi, selalu ada peran tuan muda yang memintanya untuk tidak menyerah. Masih ada Rezaffa yang menjadikanya alasan untuk tetap bertahan di dunia yang membuat lelah. Dan karena Rezaffa, Radega masih ada di dunia. Memilih menetap sebagai alasan Rezaffa menyambangi tawa. Namun jika Rezaffa sudah tak menjadikannya alasan, Radega tidak bisa berjanji bahwa hadirnya masih bisa terlihat lagi. <=><=><=><=><=> peringkat cerita : #10 in angst (19 des 23)
17 parts