Cinta. Satu kata lima huruf, gampang diucapkan, namun sulit diterapkan. Hadirnya bisa saja membawa kebahagiaan, bisa juga membawa luka yang tak berkesudahan. Hadirnya seolah membawa ketenangan, penuh kebahagiaan, penuh kenikmatan. Namun tidak untuk Askha, justru laki-laki itu merasakan pahit dan muaknya hidup di dalam jeratnya kisah percintaan yang tak kunjung memudar. Ingin rasanya melupakan dia, kekasihnya, yang sudah pergi jauh dan tak akan mungkin kembali dalam dekapan, tapi seolah hati kecil selalu menolak. Hingga pada akhirnya, kenyataan pahit lagi yang harus Askha terima. Menikah dengan sahabat sendiri. Suatu kenyataan yang tidak pernah Askha bayangkan sebelumnya. Pernikahan itu membuat Askha membencinya, sangat. Namun siapa sangka jika cinta itu tumbuh tanpa Askha sadari. Tapi, kesadaran itu terlambat. Membuat Askha hancur untuk kedua kalinya.