26 parts Ongoing "Tolong biarkan aku hidup tenang sehari saja."
Begitulah yang dituliskan Jenggala pada buku diarynya.
Jenggala, lelaki dengan sejuta luka dan lara. Dia hanya menginginkan satu hari yang tenang. Tenang, tanpa harus mendengar ujaran kebencian, tenang tanpa harus mendengar bentakan, tenang tanpa harus mendapatkan pukulan, dan tanpa harus menahan rasa sakit.
Namun, semua itu sepertinya tidak mungkin untuk Jenggala. Jangankan hidup dengan tenang dan bahagia, tersenyum pun jarang.
"Senyuman lo terlalu mahal, kak. Saking mahalnya gue gak pernah liat lo senyum."
Begitu kata Aruna, adiknya.