"Pertemuan pertama itu namanya kebetulan. Pertemuan kedua itu sudah digariskan. Sedangkan pertemuan ketiga dan seterusnya, itu aku yang menciptakan. Sudah dengan izin Tuhan tentunya." -Raveina- Pertemuan pertama antara aku dan dia di bangku panjang taman Marianalow hari itu amat berkesan bagiku. Aku masih mengingat setiap kosa kata yang mengalir dari lisan kami berdua sore itu dengan jelas. Seakan-akan dialog itu sudah tertulis di kepalaku. Wajahnya juga tidak akan kulupakan. Wajah tampan yang dibasahi air mata, rambut hitamnya yang tidak terlalu lebat, juga mata cokelatnya yang sendu kala bercerita panjang lebar tentang kegundahan hatinya kala itu. Dua tahun berlalu, dan takdir menggambar garis kami untuk kembali bertemu. Aku senang bukan main, tapi itu hanya sesaat. Karena laki-laki yang sangat ingin kutanyai kabarnya itu tidak lagi mengingatku ataupun janji yang kami ikrarkan hari itu. ^_________^_________^_________ Hai hai! Welcome to my first story! Alangkah baiknya kamu jika kamu follow sebelum membaca ya gaes. Silahkan vote jika suka, dan share jika sangat suka. Terima kasih.🤍 Start: 1 Nov 2023. Highest rank: # 9 - lupa dari 1.03 ribu cerita🎖️ # 6 - lupa dari 1.04 ribu cerita🎖️
13 parts