"Lo lagi, lo lagi. Gak bosen kah dapet surat cinta dari BK?" "Selagi bukan surat cinta dari kakak, aku gabakal berhenti" Kak Aamon, anggota OSIS bagian tanse alias ketahanan sekolah. Sesosok laki-laki yang ku idamkan sebab pertemuan pertama kami yang terbilang unik sekaligus tak terlupakan. Sosok yang selama ini kuanggap sebagai sainganku, justru membawaku pada hal lain yang tak pernah kurasakan sebelumnya. "Loh? (Name)? ngapain kamu di gudang?" "Menurutmu aja sih, kak" Mas Xavier, satu angkatan dengan kak Aamon meskipun berbeda kelas. Seseorang yang selalu ku anggap sebagai kakakku sendiri dikarenakan sikap dan perbuatannya yang lembut, layaknya tipe ideal kakak laki-laki. Seseorang yang kukenal sejak kecil disebabkan rumah kami yang berdekatan sekaligus satu-satunya yang paling mengerti diriku yang terbilang keras kepala. "Karena lo ngelanggar perjanjiannya, inget apa peraturannya. Mulai sekarang jauhin gue." "Kamu terlalu fokus sama dia sampai nggak sadar ada yang nunggu kamu selama ini, (Name)" Menunggu, itulah yang dilakukan ketiganya untuk menemukan jawaban pada saat waktunya tiba.All Rights Reserved
1 part