[Name], gadis yang menderita penyakit mematikan, tak ada yang tahu bagaimana cara melawannya, termasuk dokter. Tahun demi tahun ia habiskan di rumah sakit, sendirian. "Jangan mati." Ucap Itoshi Rin, suaranya gemetar, sambil memegang tangan sang kekasih yang pucat. Gadis cantik itu hanya tersenyum, seperti biasa. "Apa yang kau katakan?" Tawanya merdu. Namun, tawa itu reda ketika Rin terlihat serius. [Name] meraih wajah Rin, senyum lemah di bibirnya. "Maaf, aku tidak bisa berjanji." Mendengar jawaban dari gadis yang dicintainya, hati Rin terluka dengan kenyataan itu. "Tidak, jangan pergi. Aku tak bisa hidup tanpamu." Katanya, suaranya gemetar. "Ini perintah." Gadis itu hanya terkekeh lagi, menertawakan sisi kekanak-kanakan sang kekasih. "Meski kau memerintahku, jika Tuhan memanggilku esok, aku bisa berbuat apa?"