Cakrawala, sebuah nama yang berarti kehangatan, cinta yang luas, serta sosok yang kuat. Namun, semua itu tak sesuai dengan jalan hidupnya selepas remaja. Ia kehilangan apa itu arti sebuah keluarga, cinta, dan kepercayaan terhadap manusia dan Tuhannya sendiri.
Darah mudanya menggelegak, dan egonya memberontak. Nyalinya yang menciut telah membesar dan membawanya hidup di jalanan sebagai gembong preman.
Dan di suatu ketika saat berada pada titik terendah, akhirnya jiwanya mengaku lelah.
....
"Kembalilah ke rumah, Cakra! Seburuk apa pun dirimu, kau tetap anak lelaki Emak."
"Rumah mana, rumah seperti apa yang Emak maksud?"
"Keluarga. Ia adalah tempat sebaik-baiknya engkau pulang, Nak."
"Semuanya t'lah hilang sejak lama, Mak! Sungguh, aku kesusahan menemukan jalan untuk kembali, Mak."
"Jangan memintanya untuk tetap tinggal dan kembali ke rumah ini, Mak! Kita udah terlanjur malu dibuatnya, sama seperti Bapak. Mereka sama-sama menyakiti kita. Nila udah terlanjur membenci mereka. Sekarang, enggak ada lagi istilah abang ataupun adik antara Nila dan dia, Mak!"
....
Bagaimana rasanya jika sebuah rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman malah menjadi awal mula kehancuran? Yang seharusnya menjadi tempat untuk pulang, malah menjadi alasan mengapa harus menjauh.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan komentar dan votenya ya. Tengkiuu 🙏
FOLLOW SEBELUM MEMBACA 🤗
CERITA BELUM DI REVISI
Hiatus untuk sementara waktu.
CERITA INI BENAR-BENAR PEMIKIRAN KU BUKAN PLAGIAT. JIKA ADA YANG MEM PLAGIAT DIA DOSA!!! KALO SAMPAI KETAHUAN PLAGIAT SEMOGA PANTATNYA KELAP KELIP 😁😁
Baca ceritanya y agar kalian tau hehe
"Dulu aku membencinya tapi, sekarang aku mencintainya bahkan sakit rasanya jika ia pergi dari ku"