27-02-2040. "Denara manisku" Sebuah buku usang yang ditemukan seorang anak gadis dilemari koleksi buku Papanya dahulu. Buku yang tebal hampir seperti buku kamus, anak gadis itu penasaran dan membuka buku itu. Lembar demi lembar anak itu membaca isi dari buku tersebut dengan penasaran. Tak sanggup membacanya sampai habis, matanya mulai berkaca-kaca.Anak gadis itu langsung menghampiri ibunya yang tengah duduk diteras depan sambil meminum secangkir tehnya. "Mama lagi ngapain?" "Ini mama lagi duduk-duduk aja didepan mumpung lagi ga ada kerjaan. sini duduk kak" Anak gadis itu duduk sambil menunjukan buku tersebut. "Papa.." Seorang perempuan yang memasuki umur 40 itu langsung terpusat dengan buku tersebut. wajahnya tersenyum. "Masih banyak buku dan karya lain yang dibuat almarhum papa dulu kak" raut wajahnya yang tersenyum dan menatap langit langit yang mulai berubah menjadi berwarna orange --------------------- 16-08-2023 "Akting kamu bagus" ucap lelaki berambut modifikasi gimbal itu yang tiba tiba duduk disebelah Denara. "Makasih cowok gimbal" jawab Denara yang masih belum menyadari, jika lelaki itu adalah kating sekaligus sutradara teater itu. "Pulang, nanti digondol wewe udah larut malam ini" "Iyaa mbal, ini mau pesen gojek dulu" "Walah, cewek kok malem malem pesen gojek. rumahmu dimana?" "Perumahan Casapana" "Kuanter aja, gausah nolak ini kebaikan" ia langsung bergegas mengambil motor vespa tuanya itu dari parkiran. "Naik" "Motornya antik juga mbal" Denara sedikit tertawa. "Tau gitu biarin diculik aja" "Eh engga bercanda atuh jangan mayah mayah" "Maba sekarang emang alay alay" tatapnya datar Akhirnya Denara pun pulang bersama Syahdan si Sutradara tersebut. Di perjalanan, tak ada perbincangan hanya langit malam yang menyaksikan mereka berdua. "Makasih gimbal, semoga lain waktu kita ketemu lagi di kampus" Lelaki itu mengangguk dan tersenyum, ketika denara ingin mengunci gerbang rumahnya. "Syahdan, bukan gimbal Denara"