Seluruh aksara di dalam sini, hanyalah susunan luka yang dikelabui oleh kepingan tawa palsu. Karena pada ujungnya, semua rasa kembali pada hukum semesta yang memang semestinya. Seluruh manusia terluka. Dan ini, adalah sepenggal kisah dari banyaknya nasib yang hampir mirip dengannya. Sateria, pemuda 17 tahun yang bersahabat dengan segala duka semesta. Tak banyak yang tahu, tak banyak yang mau membantu. Namun kepergiannya, hampir membuat seluruh bumi diliputi sesal yang melebur jadi satu. "Semesta itu enggak jahat. Bagaimanapun cara ia menjatuhkan air mata, namun setelahnya pasti ada waktu yang menghadirkan bahagia." -Sateria. "Keluarga, cinta, dan pertemanan. Meski nggak lo dapetin sempurna, tapi itu juga sebuah anugerah, bukan? So, untuk apalagi lo menyalahkan Tuhan dan semesta? Karena tempat bahagia sesungguhnya bukan dunia." -Arjamian. "Bahu kamu terlalu kokoh dan berat, Sateria. Sampai bumi aja nyerah untuk nampung kamu di atasnya." -Akasya. ••• Note: Cerita ini masih berantakan, banyak typo dan lain-lain. Murni hasil pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan, itu murni ketidak sengajaan. PLAGIAT DILARANG MENDEKAT🚫🚫🚫
15 parts