Story cover for Sad And Happy by ElaNjeli
Sad And Happy
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Aug 27, 2023
"Patah hati" aku sudah merasakan itu. Di kecewakan oleh seorang yang sudah bersama ku selama 4 tahun dan yang sudah banyak mengukir kenangan  bersamaku. Di tinggalkan ketika sudah menaruh kepercayaan penuh.
All Rights Reserved
Sign up to add Sad And Happy to your library and receive updates
or
#382selingkuh
Content Guidelines
You may also like
BarraKilla by novaadhita
64 parts Complete
LENGKAP! Follow akun ini sebelum baca🐧 Warning! Peringatan! Cerita ini bisa membuat kalian mengumpat, menangis, dan tertawa (jika satu SELERA)🍭 "Barr, aku juga nggak tahu kenapa Raden nyium aku." "Shit! Diem, Bego!" "Maaf." "Tahu nggak, kenapa gue nerima lo jadi pacar gue? Padahal lo yang nembak gue duluan di UKS dengan nggak punya malunya." "...." "Lo itu menyedihkan, Killa. Sangat menyedihkan. Gue selama ini cuma.... kasihan sama elo." "Barra, dada aku sakit." "See? Lo minta dikasihani lagi?" "Maaf." "Dan lo selalu mengatakan maaf biar lo semakin dikasihani." "Barra, kamu beneran mau aku pergi?" "Lo masih mau di sini? Nggak tahu diri banget. Habis ciuman sama suami orang, masih mau sama gue. Karena cuma gue yang bisa ngasih lo segalanya. Gue jijik sama elo." "Makasih, ya, udah mau jadi pacar Killa. Udah mau bahagiain Killa. Hehehe. Kita akhirnya pisah." "Gue nggak mau lihat lo lagi." "Hehehe." "...." "Barrabas Mahesa, makasih udah pernah jadi yang terbaik buat Killa." I loved, and I loved and I lost you. I loved, and I loved and I lost you. I loved, and I loved and I lost you. Titik tertinggi mencintai adalah tahu diri untuk menerima sebuah kehilangan. "Barra, kenapa cara kamu mencintai aku kayak gini?" • Demi kenyamanan Anda saat membaca, disarankan memfollow akun penulis terlebih dahulu. • Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dalam cerita ini tanpa izin tertulis dari penulis. Semua yang ada dalam cerita ini murni hasil pikir penulis, maaf jika ada kesamaan nama, tempat, karakter, dan sebangsa itu. Selamat membaca!
Pelakor? Yes, I'm! by Badas_
31 parts Complete Mature
Pernikahan adalah suatu komitmen, komitmen untuk selalu setia, bersama selamanya. Tapi bagaimana jika komitmen itu rusak karena hadirnya orang ketiga? Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan? 0o0 "Ah.." Nafas keduanya memburu, mereka sudah mencapai pelepasan. Keringat yang beradu menjadi satu dan detik jam yang menjadi saksi bagaimana dua insan itu melakukan sebuah hubungan dosa dengan ikatan yang di sembunyikan. May terkulai lemas begitu juga dengan Bara yang sudah berguling dan memeluk wanitanya dari samping. "Aku benar-benar sudah terjerat dengan dirimu. I don't care about my status and marriage. All I know is you are mine and I love you, Kamila Meysi Ratu." "Lihat Ell, apa yang kamu tuduhkan padaku sudah aku wujudkan. Bukan hanya tubuh suamimu yang aku miliki, tapi cintanya juga sudah menjadi milikku," batin May puas. It takes two to have an affair, Tapi mengapa yang disalahkan di sini hanya orang ketiga? Mengapa kalian hanya memandang buruk pada wanita yang disebut pelakor? Mengapa tidak membenci dan menghina sang pria. Padahal sangat nyata bahwa kesalahan terletak pada kedua belah pihak. 🌹🌹🌹 ⚠️ Warning! Cerita ini hanya sebatas imajinasi semata. Jika tidak suka dengan cerita pelakor, go away! Mohon maaf jika terjadi pro dan kontra. Tidak ingin menyudutkan pihak manapun, ini pyur hanya sebuah cerita. Memandang seorang pelaku pelakor dari berbagai sisi. Xoxo, Badas_
Mantan Terindah by Restu_Khu
30 parts Complete Mature
Sebuah siksaan yang berat bagi Bagas untuk mengabaikan ketertarikan fisik terhadap mantannya, Nessa, yang saat ini berkali-kali lebih cantik dari Nessa yang dulu pernah ia kenal. Namun, prinsip mereka yang sejak dulu menjadi jurang pemisah diantara mereka rupanya tak lekang oleh waktu, walau ketertarikan diantara mereka sangat sulit mereka lawan. Bagas yang menganut budaya Barat, sementara Nessa yang menjunjung tinggi budaya Timur. Mungkinkah bisa bersatu? *** "Mungkin, aku tidak akan pernah bisa memberikan apa yang kamu inginkan, Nessa. Karena seperti yang kamu tahu aku tidak tertarik dengan komitmen dan sama sekali tidak meyakini sebuah mitos bernama cinta." "Kalau begitu, lepaskan pelukanmu biarkan aku pergi sekarang juga." "Itulah masalahnya Nessa, aku tidak ingin kamu pergi, mungkin sedikit egois, tapi itulah kenyataanya," "Bukan sedikit tapi sangat, sangat egois, Bagas. Kamu menginginkan tubuhku, menginginkan aku selalu di dekatmu dan melarang siapa pun mendekatiku, tapi kamu tidak tertarik untuk memilikiku." "Apakah seminggu ini, sikapku padamu kurang meyakinkanmu kalau aku sangat tertarik untuk memilikimu?" "Aku hanya melihat, keegoisanmu." "Tentu saja aku ingin memilikimu, Nessa. Bukankah aku pernah berkata padamu kalau aku akan memilikimu sesuai dengan keinginanku. Sekarang jika kamu ingin kita saling memiliki, maka terimalah tawaranku. Jangan pernah gunakan perasaanmu dalam hubungan ini, kita tinggal nikmati saja kebersamaan kita. Jangan pikirkan hari esok, cinta dan pernikahan. Tidak ada kesenangan yang menjanjikan dalam kehidupan seperti itu," "Aku pun bersedia menjadi milikmu, tapi 'memiliki' dalam versi aku, yaitu saling memiliki yang diawali dengan cinta dan pernikahan, karena kata 'memiliki' versimu, bukan definisi yang aku inginkan." kata-kata Nessa tegas dan mantap, niat untuk membawa Bagas pada prinsipnya kembali berkobar, walau tidak yakin akan berhasil tapi ia akan tetap mencobanya.
You may also like
Slide 1 of 10
Backstreet: Life After Breaking Up cover
Black Rose cover
Garis Tanya cover
BarraKilla cover
Hidup Untukmu, Mati Tanpamu cover
Pelakor? Yes, I'm! cover
JANUS cover
Mantan Terindah cover
Heart Challenge (ON THE GOING) cover
Dia, Bangsulku. [TAMAT]  cover

Backstreet: Life After Breaking Up

11 parts Ongoing

"Let's break up, Mas." Kepalanya yang tadinya menunduk, kini menatap lurus ke arahku dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca. Entah sedang menahan tangis atau menelan rasa penyesalan. "Mungkin Mas emang nggak selingkuh," aku menjeda kalimatku sebentar. "Atau lebih tepatnya belum sempat selingkuh karena terlanjur ketahuan." Dia berusaha menyanggah argumen yang aku berikan, tetapi urung melakukannya karena aku mengangkat tanganku untuk memintanya berhenti. "Tapi sayangnya keduanya gak ada bedanya, Mas." Mati-matian aku menahan air mata yang ingin keluar, tidak sudi untuk menunjukkan kesedihanku pada laki-laki yang terlampau baik ini. "Entah Mas melakukannya atas dasar kebaikan sesama manusia atau perasaan lain yang belum selesai, aku tetap tidak akan mentolerirnya." "Just because you love me, doesn't mean I feel loved by you." "Just because you want to be a good person, doesn't mean you can treat everyone the same." Aku mengambil napas dalam dan menghembuskannya perlahan. "Karena dalam prinsipku ada batas yang jelas antara pacar dan mantan pacar atau teman."