Game of love
  • Reads 168,149
  • Votes 7,495
  • Parts 10
  • Reads 168,149
  • Votes 7,495
  • Parts 10
Complete, First published Mar 17, 2015
wanita mana yang mau berbagi cinta?? walaupun pernikahan itu hanyalah di atas kertas dengan perjanjian hanya 3 bulan tetap hati ku meradang, perih dan bernanah. harus berbagi suami dengan wanita lain jangankan 3 bulan sedetikpun aku tak rela. tapi ini adalah permainan cinta yang aku sendiri ikut andil si dalamnya. karena aku yang telah mengijinkan suamiku meski terpaksa untuk menikah lagi demi 
 sahabat masa kecil nya.  tapi akankah berjanjian itu benar adanya? setelah 3 bulan wanita itu akan menyingkir? atau aku yang akan tersingkir...???
All Rights Reserved
Sign up to add Game of love to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Pendekar Wanita Baju Putih (Pek I Lihiap) - ASKPH cover
BETTING IN LOVE || BTS Story || cover
My Husband My Badboy! 21++  cover
Love In The Purple Sea cover
OBSESSED (21+) cover
JEFFREY D'ALBERTO(18+ - 21+) (END)  cover
problema | jww;zjq ✔ cover
Kumpulan Cerita OneShoot cover
Mr. Nerd And Mrs. Cold cover
GAVIN 21+ cover

Pendekar Wanita Baju Putih (Pek I Lihiap) - ASKPH

15 parts Complete

"Ha, Pek I Lihiap datang lagi. Apakah kau rindu padaku?" pahlawan itu gunakan kesempatan untuk menghina Giok Cu karena hatinya masih sakit karena sabetan dulu. "Saudara-saudara! Kalau memang kalian tidak mencari permusuhan, pergilah jangan ganggu kami!" Thian In berkata lagi. Kim-to Poey-kong tertawa. "Sobat, kau agaknya seorang gagah juga. Maka kau pergilah dengan Pek I Lihiap, kami takkan mengganggu kalian. Tapi Thio-siucai ini harus kalian tinggalkan kepada kami." "Tak mungkin! Kami berlima adalah teman seperjalanan, tak mungkin dia kami tinggalkan. Kami pergi bersama dan tinggal bersama pula." "Kalau begitu, terpaksa kami harus gunakan kekerasan!" "Silahkan! Kami tidak takut!" berkata demikian ini Thian In mencabut pedangnya dan Giok Cu juga turut contoh pemuda itu. "Ha, ha! Agaknya kalian dua orang muda sudah bosan hidup." Sebagai penutup kata-katanya, Kim-to Poey Kong gerakkan golok emasnya ke arah Thian In yang menangkis dengan cepat. Keduanya merasa betapa besar tenaga masing-masing hingga Kim-to Poey Kong terkejut sekali, karena si Golok emas ini tadinya hendak gunakan tenaganya dan sekali sampok hendak bikin pedang Thian In terpental jauh! Siapa duga, tidak saja pedang, pemuda itu tidak terlempar, bahkan ia merasa telapak tangannya yang memegang golok tergetar panas! Ia maklum bahwa pemuda di depannya ini tak boleh dibuat gegabah, maka ia berseru: "Kawan-kawan, serbu!"