Narel tidak akan mengelak jika seseorang menyandingkan Alexa dengan segelas lemonade yang dingin. Meski manis dan menyegarkan, Narel masih bisa merasakan sensasi kecut di ujung lidahnya. Karena memang seperti itu lah Alexa. Cantik dan mempesona. Namun di sisi lain Alexa mampu membuat setiap lelaki yang didekatinya jatuh dan terluka. Dengan kata lain Alexa bukanlah gadis yang bisa diajak untuk berbagi hati. Sialnya, meski Alexa juga yang menjadi alasan keretakan hubungan rumah tangga Kakaknya, Narel masih tidak sanggup menjauh. Dia masih jatuh terbuai dengan begitu mudahnya. Narel ingin memiliki Alexa untuk dirinya sendiri, mengikatnya dan tak membiarkan siapapun mendekati Alexa. Suatu hari Narel mendorong gadis itu ke sudut perpustakaan yang sepi. Melepas ikat pinggangnya dan berkata sambil menyeringai. "Sama seperti saat kamu narik celana aku, aku juga bisa lepasin celana kamu jauh lebih baik. Kamu mau coba?"