Sera sudah menyiapkan tiga keinginannya andai saja tiba-tiba ia menemukan lampu ajaib berisi jin gendut berwarna biru yang dapat mengabulkannya. Pertama, Sera ingin meninggalkan rumahnya. Kedua, Sera ingin meninggalkan desanya. Dan ketiga, Sera ingin meninggalkan kota tempatnya tinggal. Ia merasa sesak seakan nafas-nafas para penduduk yang becampur dalam atmosfer udara dapat lebih berbahaya daripada rokok yang setiap hari dihisap oleh ayahnya. Lebih banyak daripada keinginannya, masalahnya tentu saja. Kemudian alih-alih bertemu dengan pangeran berkuda yang akan membawanya ke kastil indah, Sera malah dipertemukan dengan Saga yang sintingnya tidak jauh berbeda. Tapi setidaknya mimpi mereka sama. Mereka ingin meninggalkan kota tempat mereka kini tinggal. Wajahnya tampan, isi dompetnya tebal, rumahnya besar, mantan ketua osis pula. Masa depan Saga sangat terjamin. Hanya saja, sebagai bayaran punggungnya harus selalu lebam hampir setiap hari. Mana tahan! Tapi tahan-tahan saja lah demi melihat Sera setiap hari. Tapi apa dua orang sinting bisa bahagia? Mereka belum tentu nilai minus yang jika bertemu sesamanya akan jadi positif. Bisa saja malah jadi sebaliknya. Aduh!!! Om jin gendut itu kapan munculnya sih?!