Di antara helaan angin yang berbisik lembut di bawah pohon-pohon tua, di antara gemerisik daun yang berguguran dalam senja yang perlahan, terdapat sebuah ruang yang tak terlihat oleh mata, namun penuh dengan rasa dan kenangan. Inilah "Ruang Rindu," tempat di mana waktu berputar dalam kenangan dan emosi.
Dalam ruang ini, kita akan menjelajahi kisah-kisah cinta yang menggetarkan hati, mimpi-mimpi yang terlupakan, dan rasa kehilangan yang mendalam. Di sini, kata-kata dan perasaan bertemu dalam harmoni yang indah, menguraikan cerita-cerita yang merentang dari masa lalu yang jauh hingga saat-saat yang seakan abadi.
Bergabunglah dengan kami dalam perjalanan melintasi "Ruang Rindu" ini, dan mari kita saksikan keajaiban dan keindahan yang tersembunyi di dalamnya. Biarkan diri Anda terbawa oleh aliran kata-kata dan emosi, dan mungkin, dalam perjalanan ini, Anda akan menemukan potongan-potongan kecil dari ruang rindu di dalam hati Anda sendiri.
Selamat datang, pembaca, dalam dunia rasa ini yang tak terbatas. Selamat membaca.
"You are mine," He murmured across my skin. He inhaled my scent deeply and kissed the mark he gave me. I shuddered as he lightly nipped it. "Danny, you are mine and only mine, you understand?"
Daniella Saunders had a pretty rough life. After being heartbroken and betrayed by both her father and her boyfriend, Danny moves to a small town to find the comfort of her mother. Everything is not what it seems and soon, Danny finds herself in the middle of a world she didn't even knew existed outside of fiction novels and movies. Not only does the town seem bizarre, but her senses heighten, her temper is out of control, and her hunger amplify. Throw in an arrogant, selfish, sexy, possessive player who didn't even want her in the first place, her life just seamlessly attract madness. Especially with those creepy threats coming from a "Silver Bullet", she can't keep still.