6 parts Ongoing Kata orang, ayah itu pahlawan yang selalu melindungi dan memberi segalanya untuk keluarganya. Namun, kenapa itu tidak berlaku untukku?
"Bunda, papah apin mana?"
"Bunda, kapan apin bisa main sama papah?"
"Bunda, papah benci apin ya? Apin nakal ya Bun?"
Sosok itu hadir, namun hanya sesekali, dan peranannya tak sepenuhnya terasa.
"Bunda jangan tinggalin apin sendirian, siapapun tolong" Teriakan minta tolong menggema keras, namun tak ada yang mendengar, bahkan sosok itu pun tak kunjung hadir.
"Maafin papah"
Ucapan maaf telah terdengar dari sosok itu, namun apakah aku bisa memaafkannya begitu saja? Apakah aku berhak untuk melupakan semua luka yang ada? Bolehkah aku egois, menjaga jarak, dan meragukan kata-kata yang diucapkannya?
"Aku benci papah!!"