Study Making Love
  • Membaca 263,486
  • Suara 697
  • Bagian 14
  • Membaca 263,486
  • Suara 697
  • Bagian 14
Sedang dalam proses, Awal publikasi Sep 01, 2023
warning!!⚠️ 21+

mungkin pesona tubuh selalu menjadi prima dona laki-laki. dengan kemolekan tubuh yang putih mulus, berpayudara besar, bokong besar, pinggang kecil dan wajah berparas bak peri menjadi pujaan para pria.

Keora yang selalu memuja wanita yang memilikinya. bahkan kamar mandi selalu menjadi sebuah kenikmatan tersendiri untuk memuaskan hasratnya.
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan Study Making Love ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
atau
#1julia
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
Meraih Cinta Suamiku cover
(Mantan) Sugar Baby [21+] cover
SERA cover
Living With Berondong cover
Hello, KKN! cover
Behind The Velvet Veil [PROSES TERBIT] cover
menikah dengan pria tua bucin cover
Naked 🔞 cover
Dark Love cover
Kisah Lendir Di Sekolah cover

Meraih Cinta Suamiku

38 Bagian Sedang dalam proses

Menikah karena dijodohkan dengan seorang yang dari segala sisi sempurna Arina mengira jika dirinya akan bahagia bersama dengan pilihan orangtuanya, tapi rupanya hidup tidak berjalan seperti yang Arina inginkan. Sadewa Natareja, pria yang masuk ke dalam jajaran anggota dewan rakyat paling muda ini nyatanya tidak bisa menjadikan Arina sebagai seorang istri yang seutuhnya. Pengorbanan Arina menerimanya yang berstatus duda dan merawat anaknya yang berusia kurang dari satu tahun nyatanya tidak bisa membuat Dewa mencintai Arina seperti dirinya mencintai istri pertamanya, Husna. Dimata Dewa, Arina tidak lebih dari seorang wanita yang dipilihkan ibunya untuk menjadi teman dibawah atap yang sama dan sosok yang menjadi ibu untuk putra kesayangannya sebaik apapun Arina berusaha menjadi istri yang baik untuknya. Semua hal yang dilakukan Arina serasa tidak berarti sama sekali sampai akhirnya Arina lelah sendiri, meraih cinta suaminya nyatanya hal yang mustahil bagi Arina. Perlahan, Arina menjauh membangun benteng tinggi yang membuat Dewa tersadar betapa seharusnya dia bersyukur memiliki Arina dalam hidupnya. Sayangnya, semuanya sudah terlambat. "Mas Dewa, aku capek."