36 parts Ongoing rumah itu punya dinding. punya atap. punya meja makan dan tempat tidur.
tapi tidak punya tempat untuk elira merasa aman.
di sana, elira tumbuh seperti bayangan. ada, tapi tak pernah dianggap.
dilahirkan bukan karena diharapkan, tapi karena tak sengaja.
sejak kecil, elira sudah belajar caranya diam. belajar caranya menyembunyikan luka di balik senyum, dan menyembunyikan jeritannya dalam baris-baris puisi di buku matematikanya.
ia bukan anak yang cerewet, bukan juga yang mudah dicintai. tapi bukan berarti ia tidak ingin dipeluk.
di sekolah, elira hanya ingin melewati hari.
tapi semuanya berubah saat seorang guru baru memperhatikannya lebih dari sekadar nilai.
untuk pertama kalinya, elira merasa dilihat.
tapi... hidup tidak semudah itu.
di saat ia mulai berharap, kenyataan kembali menampar lebih keras.
masalah di rumah makin dalam, luka makin dalam, dan batas kesabaran pun makin tipis.
ketika elira memutuskan diam-diam untuk pergi... barulah semua mata terbuka.
tapi seperti luka yang tak segera diobati-penyesalan pun datang terlambat.
ini bukan hanya kisah tentang kehilangan.
tapi juga tentang suara-suara yang sering kita abaikan.
tentang seseorang yang hanya ingin didengarkan... sebelum akhirnya benar-benar hilang.
untuk kamu yang pernah merasa sendirian di tengah keramaian-ini kisahmu.
dan jika kamu mengenal seseorang yang sering bilang "ga apa-apa", peluk mereka lebih lama. dengarkan lebih dalam.
karena bisa jadi, itu adalah tangisan yang paling sunyi.
😞👍🏻
---