Ada yang mengatakan, lingkungan membentuk kepribadian seseorang. Apa yang diperbuat orang lain, dan apa yang diterimanya, akan menjadi senjata. Semuanya hanya masalah waktu. Kesalahpahaman, sakit hati, putus asa, dan kekecewaan akan menjadi duri tajam yang menjadi senjata untuk melukai orang lain, atau melindungi diri sendiri. Namila mempunyai memori yang samar. Namun, berkat samarnya ingatan itu, ia melalui banyak hal. . . . "Aku menyukaimu, Hana" Kalimat yang Namila lontarkan dengan pikiran kosong. Hana sangat terkejut. Apa yang harus ia lakukan?