Nandini Abyan sama sekali tidak menyangka bahwa derasnya air yang mengalir di desanya adalah hasil dari sebuah kesepakatan antara penduduk desa dengan seorang pangeran ular yang tinggal di gunung punggus sebelah utara desa. Desa yang semula kekeringan kini menjadi sangat subur. Dan karena itu seluruh masyarakat mengadakan pesta untuk mengungkapkan kebahagiaan, tapi saat perayaan berlangsung sosok ular besar berwarna hitam muncul dan berteriak dengan lantang. "Tepati janji kalian atau kalian semua akan mati." Setelah berteriak dengan lantang, ular itu seketika menghilang dari hadapan penduduk desa. Nandini yang sangat ketakutan segera berlari dan memeluk ayahnya. "Ayah.. Janji apa yang harus kita tepati? " Tanya Nandini takut. "Menyerahkanmu sebagai pengantin pangeran ular"