Terlanjur Resepsi
  • Reads 764,103
  • Votes 54,476
  • Parts 61
  • Reads 764,103
  • Votes 54,476
  • Parts 61
Ongoing, First published Sep 04, 2023
Kiran Mahesa, bujang lapuk yang ditinggal nikah oleh para adiknya. Diusia nya yang menginjak 32 tahun, dia sudah kebal digosipin disana sini. Dia nggak mau ambil pusing, selama makan nya cukup, gaji nya nggak dipotong dan cicilannya lancar. Dia bodo amat mau digosipin apa aja. Tapi berbeda jauh dengan sang ibu, yang semakin lama semakin khawatir karena anak sulung nya itu nggak menunjukkan tanda-tanda ingin beristri. Alhasil sang ibu semakin gencar mempromosikan anaknya kesana kemari. Terhitung sudah lebih dari 20 kali dia mengikuti kencan buta. Tapi semua yang mendekati Kiran nggak pernah bertahan lama. 

"Jangan kelamaan lajang, ntar expired." Ceramah bocil kemaren sore yang dulu nya doyan nongkrong di empang rumahnya.

"Anak kecil gausah banyak omong." Balas Kiran cuek.

"Aku udah gede ya, bang. Udah 23 tahun. Udah bisa jadi bini orang." Sungut perempuan tersebut kesal.

Kiran melirik keatas dan kebawah secara seksama. Kemudian terkekeh pelan.

"Nggak tuh, masih kecil."

"SETAN!"

***
Start : Sept 2023
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Terlanjur Resepsi to your library and receive updates
or
#16comedy
Content Guidelines
You may also like
Don't call it love! by ArmayaA
29 parts Complete
Semesta rasanya tidak berpihak pada Cyntia. Tidak hanya perusahaannya yang sedang berada dibawah roda kehidupan, tetapi neneknya sakit dan terus memaksanya menikah. Orang yang ia cintai dan mencintainya pun hilang tak ada kabar. Tak ada pertolongan rasanya. Pada akhirnya pilihan terburuk muncul. Ah, mungkin tak bisa disebut pilihan. Ia harus melakukan itu dengan terpaksa. Pria yang melukiskan kehidupan kelamnya pun muncul. Konyol rasanya saat pria itu mengajaknya menikah. *** Aku tak tahu apa itu cinta. Bahkan, saat ini bagiku itu satu kata yang abstrak luar biasa. Baginya rasa yang terasa itu cinta, tetapi mengapa rasanya merusak jiwa raga. Bagiku itu bukan cinta, melainkan suatu rasa yang amat hampa. Akhirnya satu kata menjadi beda makna. "Bukankah kau sangat membenciku?" Tanyaku. Ia diam, tanpa menatap mataku. Secara tak sadar aku tersenyum sinis padanya dan aku berusaha menahan rasa kesalku. "Apakah melemparkan susu basi ke wajahku adalah bentuk rasa suka?" Aku mengungkit masa lalu. Matanya pun mulai menatap mataku. Aku takut dengan wajah itu. Di bawah meja tersembunyi tangan gemetarku. Mataku berpura-pura tegar saat bertemu matanya itu. Aku berusaha bicara meski lidahku terasa kelu. Aku berusaha berdiri tegak meski kakiku tak berdaya. Waktunya pergi dari hadapannya. Aku akan katakan terakhir kalinya. "Jangan sebut itu cinta!" "Aku melamarmu bukan karena cinta. Bukankah, seharusnya kau yang memohon padaku agar kita bisa memanfaatkan satu sama lain?"
You may also like
Slide 1 of 20
Neglected cover
Coba Dulu Shay! [COMPLETED] cover
NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN)  cover
It was You [Tamat] cover
My Perfect Boyfriend (End) cover
Mr. & Mrs. Brijaya ✔️ cover
Juna Jani, I Love You Pak Kos!  (TERBIT) cover
Keping Rasa cover
The Boss is My Roommate [21+] cover
STRANGER cover
Sepertinya Cinta | Seri Marital✅️ cover
The Past Future [END] cover
Abang Bos cover
Hold Me Tight cover
Don't call it love! cover
papa? - lisa, scoups cover
Barat Tak Berdaya|| (MYG) cover
Berlayarnya Perahu Nyonya Rian (SELESAI) cover
Terjebak Mantan Belagu! ✔ (TAMAT) cover
Second Wedding  [SELESAI] cover

Neglected

120 parts Complete

Anjani Halleyna, seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak lahir. Selama di panti, ia akrab sekali dengan anak laki-laki bernama Arman. Usia mereka terpaut lima tahun. Anjani sudah menganggapnya sebagai kakak, atau mungkin lebih. Arman selalu menjaga Anjani selama di panti, bahkan ia sendiri yang menyaksikan gadis itu saat baru lahir dan harus kehilangan orang tuanya. Saat Anjani berulang tahun yang ke-10, tiba-tiba saja sepasang suami istri datang ke panti untuk menjemput Arman, yang ternyata adalah orang tua kandung Arman. Saat hendak meninggalkan panti, Arman berjanji akan sering-sering datang mengunjungi Anjani dan juga meneleponnya. Bahkan Arman juga berjanji kalau mereka akan bersama-sama saat dewasa nanti. Namun sudah berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun Anjani menunggu, Arman juga tak kunjung datang. Ia juga tak tahu bagaimana kabar Arman. Hingga akhirnya, mereka tak sengaja bertemu kembali 15 tahun kemudian di tempat Anjani bekerja. Pria itu malah bersikap dingin, cuek, dan pura-pura tak mengenalinya. Sebagai yatim piatu, Anjani menjalani hidup yang tak mudah. Apalagi ketika ia harus keluar dari panti. Tak hanya Arman dan keluarganya saja yang tak menyukainya, tapi juga teman-teman kantor Anjani yang sering membicarakannya di belakang. Untung saja masih ada Mona, sahabat Anjani dan juga ibu panti, Bu Dewi, yang selalu ada di sisinya.