Ameera (30 th) yang minggat dari rumah usai debat kusir perkara masa depan dengan kedua orangtuanya, tidak menyangka bahwa hidupnya menjadi tidak sama lagi semenjak bertemu dengan Tama Putra Duppont (37 th), sang Kakak sulung dari mantan kekasihnya di masa lalu.
Niat awal Ameer hanya ingin pergi sementara lalu meminta bala bantuan pada Tama, setidaknya agar Mimih serta Pipihnya tak lagi memaksa gadis itu meneruskan tangga bisnis perusahaan. Tetapi sayang, selanjutnya semua rencana Ameer kian runyam karena alih-alih luluh, orangtuanya justru membuat kesepakatan sepihak, di mana keputusan itu malah berujung membuat Ameer kembali gusar atas keberlangsungan hidupnya.
Dan Tama, manusia yang paling mengerti kondisi Ameer, malah tak bosan merecoki gadis itu dengan pertanyaan yang sama,
"Meer, mau ya jadi Mamanya Cia?"
Membuat Ameer makin puyeng bin mumet. Sebuah gagasan yang cukup mengganggu walau bisa dikatakan sebagai jalan pintas. Tapi masalahnya ... Memangnya Ameer sanggup, mengorbankan masa depan dan perasaannya begitu saja?
"Aku mau lakuin itu sama kamu, Pak."
Cerita tentang Pita mengeksplor banyak hal baru dalam hidup ketika Airlangga menawarkan sebuah kamar di apartemen pribadinya.
Pita hanya seorang gadis 22 tahun yang masih belum menemukan arah untuk masa depannya. Hidupnya selama ini hanya berputar pada keluarganya. Namun, transisi menjadi dewasa menyadarkannya bahwa banyak hal besar yang belum pernah ia ketahui. Sampai takdir mempertemukannya dengan Airlangga, dan dengan kesadaran penuh menginginkan sesuatu yang selama ini menjadi larangan untuknya.
Airlangga hanya pria yang hampir mencapai kepala 4 di masa hidupnya. Fokusnya hanya pada pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaannya. Tidak pernah sekali terbesit untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain, apalagi seorang perempuan. Namun, semua berubah ketika secara impulsif dia menawarkan sebuah kamar untuk tempat bernaung Pita. Terlebih Pita seperti epitome dari kemurnian yang sulit untuk ditolak.
Mature and adult theme
Age gap
Office romance
Sex scene
18+ 21+