"Jun, let's try again! Let's give it a try, aku dan kamu, siapa tau emang kita jodoh?"
Yang diajak berbincang terdiam cukup lama, kepalanya tiba-tiba merasa pening karena ajakan mencoba berhubungan kembali yang terus-terusan ia dapatkan dari perempuan yang berprofesi sebagai guru sang putri, "Aku gabisa, Ya! Kamu tahu aku masih cinta sama mantan istriku, aku gamau nyakitin kamu."
"Gapapa, Jun! Pelan-pelan, just do it slowly, siapa tahu nanti kamu bisa cinta sama aku, kita jalanin aja dulu," Sang perempuan menggebu-gebu.
"Aku duda, Ya!"
"Aku nggak peduli, Jun!"
"Aku udah punya anak."
"I love your daughter, kamu tahu sedeket apa aku sama anak kamu. Jangan jadiin itu alesan!"
Memang sialan, tak ada lagi alasan yang bisa Juna ucapkan sebagai bahan pertimbangan agar perempuan di depannya ini tak terus mendesaknya untuk menjalin hubungan kembali.
"I'm sorry, Ya! Not now, aku belum bisa."
Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian.
Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya.
Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.