Ini Bukan indonesia.
Pikir si pemuda, ia meremat koper besar berwarna hitam yang kulitnya sudah mengelupas pertanda usia koper itu sudah sangat tua di tambah design-nya sudah cukup ketinggalan di era zaman modern seperti ini.
Terdiam seperti orang bodoh dia menatap kota London dengan tatapan kosong, tidak ada ambisi pun tidak ada kehidupan didalamnya. Baru saja kemarin ia kehilangan sosok seorang ayah hingga kemudian ia harus meninggalkan tanah air untuk mencari jati diri, tunggu, jati diri? tidak. Dia sedang lari dari luka yang terlalu dalam menurutnya.
Ting.
Sebuah suara notifikasi dari handphone androidnya. Ia menoleh sekilas melihat layar yang sudah menyala, disana notifikasi dari seorang gadis. Gadis itu, yang sudah lama ia cintai namun semesta masih saja belum membiarkan dia berjuang, belum pula memberikan tanda tentang dia akan diberi kesempatan.
Si pemuda menghela napas lelah. Belum apa apa sudah lelah, Ini London! Bukan Indonesia, kamu akan mati bila lelah, maju! Tunjukkan pada ayahmu, pundakmu sudah siap berjuang.
_______
"Kau sudah di London, Ryan. Dan masih si gadis kalimantan - Cina itu yang kau pikirkan?"
Si pemuda tertawa kecil sembari merapikan pakaian di lemari kecilnya tanpa menatap layar laptop dimana seberang sana ada sahabatnya yang bercakap lewat layar canggih ini.
"Si gadis masih di indonesia"
Dia salah, pikir si pemuda. Gadis itu tidak sejauh apa yang ada di pikiran sahabatnya. Di luasnya London memang dia tidak akan menemukannya, sebab New York sedang memeluk gadisnya disana. Meskipun begitu, tetap saja. Gadis itu tidak jauh, untuk menemukan si gadis ia hanya perlu memejamkan matanya, merasakan hadirnya di bagian terdalam dirinya, mengingat setiap percakapan sederhana dimalam mereka melalui semuanya hingga fajar. Dia tidak jauh, si gadis telah menjadi bagian dari dirinya.
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.