unbelievable
  • Reads 2,885
  • Votes 54
  • Parts 1
  • Reads 2,885
  • Votes 54
  • Parts 1
Ongoing, First published Sep 12, 2023
bukan untuk anak kecil🤚

" jadi, harus gue masukin yang mana ke lubang kecil lo itu?" Tanya Marvel sambil menatap gadis yang sedang menangis dengan wajah datar. Marvel memegang dildo dan vibrator dikedua tangannya.

" please Marvel. Gue minta maaf. Gue tadi hampir telat makanya nebeng ke Frank." Jawab Lyra dengan nada bergetar. Tubuhnya dingin karena ia tidak memakai sehelai benangpun. 

Marvel mendengkus. " sayang sekali gue gak nerima alasan apapun. Gue udah bilang berulang kali. Tapi keknya lo ngeyel banget ya?"

Marvel menatap tubuh Lyra dengan seduktif. Tubuh telanjang itu terbaring tak berdaya ditengah kasurnya dengan kaki dan tangan terikat diujung kasur. Baginya ini adalah pemandangan yang menakjubkan.

Marvel naik ke tempat tidur. Jari jemarinya mulai beraksi mengeksplor tubuh Lyra dengan lembut. Lyra menggelinjang geli saat jemari itu sampai ke bagian intinya. Jari itu menggesek pelan intinya dan seketika mendengkus.

" lo bahkan udah basah."


covernya dari pinterest😆🫶🏻
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add unbelievable to your library and receive updates
or
#21lyra
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.