Leo memandang senja dengan begitu lekat. Dirinya kini duduk di tepi ombak yang dengan semilir angin yang menerpa dirinya.
Leo membiarkan kakinya di basahi ombak. Seakan ombak bisa membawa pergi semua beban yang dia tanggung.
"Tuhan gak mau ya lihat Leo bahagia?."
"Kenapa Leo selalu tidak di izinkan bahagia?. "
"Tuhan....Leo ingin bahagia.....Leo ingin bahagia."tidak terasa air mata kini membasahi pipi Leo.
Leo melihat ke arah kanan, dimana mantan kekasihnya. Fandi, yang sudah menghancurkan separuh hidupnya bersama dengan seorang perempuan penghancur segala kebahagiaannya.
Leo benci, benci mereka se besar besarnya. Tapi?, Mengapa sulit? Mengapa sulit sekali bagi Leo untuk sedikit pun menyakiti mereka?. Yang ada, Leo kembali tersakiti karena ulah mereka.
"Mah, anak mu rapuh. Maafkan anak mu mah"
Gep
Pelukan hangat dari seseorang membuat Leo merasa sedikit lebih tenang.
Leo tahu, siapa mereka. Seseorang yang selama ini selalu ada di dekatnya. Mecca, meyra, Agnes, eyli. Orang orang yang selama ini tidak Bernah meninggalkan Leo.
"Jangan sedih dong, kita kan di sini buat senang senang."
"Hilang kan semua beban mu kawan, sebentar lagi ada seseorang yang akan kesini."Leo menaikan satu alisnya seakan bertanya. Siapa?
"Seseorang yang tidak akan membiarkan tuan putrinya hilang arah seperti ini. Seseorang yang akan menuntun tuan putri, menemani tuan putri, selama hidupnya."
"Ce elah, kayak di dongeng aja"celetuk Agnes yang sedikit merusak suasana.
"Leoooo"teriak seorang dari kejauhan.
Leo terdiam melihat seseorang yang selama ini iya rindukan. Selama ini Leo tunggu kehadirannya. Leo telah menumpahkan semua harapannya. Kepada sang laki laki itu.
"Kita mungkin belum mahram,. Tetapi, saya akan segera menghalal kan mu nona. Saya akan menemanimu sepanjang hidup saya. Tunggu saya kembali. Saya akan membawa mu pergi tanpa hilang arah."
Leo sudah sedari tadi menangis mendengar kata demi kata yang di ucapkan laki laki itu.
"Aku tunggu kehadiranmu"
Tujuh tahun yang lalu Veronica Aswati atau kerap disapa sebagai Vera menikah ketika usianya 20 tahun dengan Bisma Atmaja. Usia pernikahan mereka hanya bertahan 3 bulan karena tidak ada pondasi kekuatan dalam rumah tangga mereka, juga terlalu banyak campur tangan mertua serta adik ipar. Tujuh tahun kemudian, Vera kembali dipertemukan dengan Bisma hingga pertemuan-pertemuan kembali terjadi di antara keduanya kembali menumbuhkan rasa yang memang tidak pernah padam. Bisma berjuang untuk rujuk kembali dengan Vera, namun wanita itu menolak. Sayangnya, Bisma jelas bukan tipe perempuan yang akan menyerah begitu saja dan terus berusaha menarik perhatian Vera agar mau kembali lagi padanya.