The prince of Padjajaran Kingdom Raden kian Santang
  • Reads 1,646
  • Votes 96
  • Parts 4
  • Reads 1,646
  • Votes 96
  • Parts 4
Ongoing, First published Sep 14, 2023
Berkisah kehidupan seorang pangeran,
putra raja besar dari tataran Pasundan yang sakti
mandraguna kesaktian nya setara dengan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi Yang tidak lain,
adalah ayahanda dari sang pangeran tampan yang memiliki senyum manis .

pangeran yang memiliki julukan ksatria barhati putih, dan tidak pernah berdusta seorang raja yang berjalan di atas bumi raja tanpa mahkota, dan juga pemilik pedang Zulfikar, sekaligus pemilik darah  suci yang selalu diincar para golongan hitam.

dia juga sangat di cintai rakyat Padjajaran serta sangat di cintai keluarga nya serta saudara/i
nya serta putra kesayangan para ibunda ratu Padjajaran dia adalah Raden kian Santang putra bungsu Prabu Siliwangi dan ratu Subang larang
sekaligus cahaya Padjajaran.





book : The Prince Of Padjajaran 
          kingdom Raden kian Santang.



written : silvianaAgustin561/78558


Gendre : kolosal ( brothership)
All Rights Reserved
Sign up to add The prince of Padjajaran Kingdom Raden kian Santang to your library and receive updates
or
#17kiansantang
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Qonsequences cover
Little Dumplings cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.