Story cover for PRABU'S FIANCE by juliasvegi
PRABU'S FIANCE
  • WpView
    Reads 396
  • WpVote
    Votes 77
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 396
  • WpVote
    Votes 77
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Sep 15, 2023
Di jodohkan dengan cowok begajulan seperti Prabu jelas bukan impian Pramesti. Tapi sayangnya, Esti tidak bisa menolak begitu saja karena Prabu ini cowok manipulatif. Sok alim di depan orang tua, terkenal penurut, ketua BEM universitas, pintar dalam akademis, dan tidak pernah mengecewakan atau membantah perintah orang tuanya. 
Padahal di kampus, Prabu terkenal arogan, otoriter, badboy yang doyan mabuk, balapan dan main cewek. Sungguh jauh dari tipe idel Esti yang sangat mengagumi cowok bernama Jagad Lanang Pramudya. Cowok jurusan arsitektur yang imutnya naudzubillah, kalem, sopan dan belum pernah kedapatan pacaran. Cowok yang bisa membuat Esti seketika mematung tiap berpapasan dengannya.
Karena itu, Esti mati-matian berusaha membuktikan ke orang tuanya kalau Prabu tidak selayak itu untuk jadi jodohnya. Esti berusaha membongkar sifat asli Prabu pada orang tua mereka agar perjodohannya dibatalkan. Tapi semakin Esti berusaha, malah semakin menjadi boomerang tersendiri bagi Esti hingga dia harus hidup dalam cengkraman Prabu.

-*-*-*-

Prabu memandang Esti dengan tatapan melecehkan, "dih, lo pikir gue mau dijodohin sama gantungan kunci jenglot kayak lo? Berasa cakep lo?"

"Lo ngatain  gue apa?? GANTUNGAN KUNCI JENGLOT???"

"IYA. Mirip kan kayak lo? Pendek, kecil, item. Kayak jenglot." Prabu terus mengejek.
Esti mulai murka. 

"HEH UPIL BUNGLON! Buta mata lo ya? Kulit gue ini eksotis tolol bukan item. Terus meski gue pendek, gue juga masih jauh lebih tinggi dari pada gantungan kunci. Congor lo nggak ada saringannya ya!"
All Rights Reserved
Sign up to add PRABU'S FIANCE to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
𝙵𝚄𝙲𝙴𝙺[𝚋𝚘𝚢] ✔ by kosongtujuh_
20 parts Complete
JUDUL SEBELUMNYA : THE BOY WITH THE GIRL. Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum. ⚊ Di sekitar kita itu ada yang sempurna dan enggak. Ada juga yang punya pacar, ada juga yang jomblo, dan ada juga yang playboy. Orangnya sih cantik, tapi jomblo dia. Orangnya sih kelihatan anggun tapi galaknya minta ampun. Dia itu namanya Jeslyn Meida Adalberto. Cewek cantik yang terlihat 'sempurna' padalahkan semua mahkluk hidup tak ada yang sempurna. Yang ini, ganteng, kaya? Jangan ditanya, pinter? Apalagi. Tapi ... ini nih kekurangannya. Dia itu playboy. Namanya juga cowok ganteng, ya ... gitu deh, suka banget mainin cewek. Nah, namanya itu Arvind Alfarezi Dirgantara. Si cogan yang juga playboy. ⚊ "Arvind! Bikin kesel gue mulu, lo ya!" teriak gadis cantik di koridor kelas X. "Hahaha, emang bener kan kata gue? Jomblo dasar!" hina Arvind semakin membuat si cewek kesal setengah mampus. "Gue gak jomblo! Cuman jodoh guenya masih otewe," balas si cewek tak mau kalah. Arvind mendekat pada si cewek yang menahan kesal di tempatnya berdiri. Arvind mendekatkan bibirnya pada telinga kanan si cewek, lalu berbisik. "Makanya ... pacaran aja sama gue biar lo gak jomblo lagi!" Arvind langsung ngacir saat si cewek bersiap untuk memakinya lagi. "Arvind!!! Gue benci ya sama lo!!" teriak si cewek. "Iya benci, benar-benar cinta!" balas Arvind semakin membuat si cewek frustasi kesal. ⚊ PLAGIATOR MENJAUH! COVER : CANVA
ON SIGHT (Completed) by prlstuvwxyz
59 parts Complete
CERITA DIPRIVATE ACAK [Enaknya sih baca THE CLIMB dulu, biar makin nganu] Humor-Teenfiction March 11, 2018, Highest rank #4 in Humor. "Lagi serius malah ngakak )':" "Btw ceritanya seru ka, bikin ngakak bacanya" "Hem makin lama makin geregetan nih cerita" "Tapi meskipun udh diulang-ulang bacanya tetep ngakak ya" "Mantap kak. Kocak habis sampek kyak orang gila ane dirumah ktawa2 sma hp" "Di setiap part ada aja kata-kata yang buat aku ngakak sendiri mantap om." "Sungguh teganya engkau udah buat gue nangis" "Bikin kepo bener" "Bisa aje lu pada bikin ngakak malming gini lagi.. baper qwe mah. Alip mkin kocak" "Sumpah ya lip bikin sakit perut lo, ketawa ngakak" "Mendebarkan" "Keren ,lucu, bikin ngakak, bikin anak orang baper pokonya mantap" "Seruuu banyak humor nya aku sukaa" "LUCUUUUUUUUUUUUUUUUU banget pake d. Abis baca cerita ini bisa buat mood jd bagus. "keren..gaul abis.authornya kreatif lanjutkan bakatmu kaka" "Good story" "Nyesek banget baca part ini" "Kejang-kejang gue baca episode ini" "Tolong ini baper udah level paling atas:)" "Njir, gue gak tenang bacanya karna sambil ngakak masa?" Ini hanyalah sebuah kisah klasik antara Rafka Garabaldi---anak PA (Pecinta Alam) dan Alyviah---anak PA' (read:peak). Dalam kamus pendakian, On Sight adalah pemanjatan satu kali berhasil pada satu jalur. Silahkan kalian hubungkan sendiri cerita ini dengan istilah itu setelah membaca nanti. Semoga ada hubungannya ya, karena kalau 'tidak ada hubungan' itu---pedih apalagi tidak dianggap oh sungguh sakit tak bernanah. Tapi, kalau memang tidak ada hubungan, mau dikatakan apalagi kita tak akan pernah satu... "Tunggu saja waktu di mana Gunung Merapi lelah meletus mengeluarkan lahar panasnya dan waktu ketika Gunung Es luluh lantak karena meleleh." -On Sight- Selamat membaca cerita ini, semoga senang. Kuikut senang jika kalian bisa baper dan tertawa dalam waktu bersamaan. Awas ketagihan! Bijaklah dalam membaca :) Palembang, 22 Oktober 2017
Lo, Tunangan Gue !!! [Sudah Terbit] by yennymarissa
45 parts Complete
[Tersedia di toko buku terdekat. Beberapa part sudah dihapus] Fani membenci Reihan Nathaniel setengah mati. Cowok playboy yang selalu menjadi most wanted di kampusnya. Bagaimana bisa Tuhan menciptakan cowok seperti Rei yang tidak bisa menghargai cewek? Bukan. Bukan karena cowok itu berlaku kasar atau apapun. Tapi karena cowok itu terlalu lembut dan membuat hampir semua cewek di kampusnya bertekuk lutut pada pesona -yang menurut Fani justru sangat menyebalkan. Kenapa juga orangtuanya memintanya untuk bertunangan dengan cowok itu? Dan yang lebih menjengkelkannya lagi, kenapa Rei harus menerima pertunangan mereka? Karena sebuah alasan, Rei harus menyetujui permintaan orangtuanya untuk bertunangan dengan Tiffany Adelia. Cewek yang ternyata adik tingkatnya di kampus dan cewek yang ternyata membencinya setengah mati. Tapi Rei berusaha untuk bersikap tenang demi rencananya. Karena ternyata, cewek itu juga pernah terlibat secara tidak langsung dengan masa lalunya. "Sampe tujuan gue berhasil aja, Fan. Setelah itu, gue pasti lepasin lo." Tapi belum juga berhasil, hatinya justru berontak dan membuat rencananya hampir gagal. Atau mungkin sudah gagal? Karena tanpa sadar, dia selalu ingin orang lain tahu tentang statusnya dengan Fani. Bukan lagi untuk keberhasilan rencananya, tapi untuk hatinya agar cewek itu tetap tinggal di sisinya. Fani menatap Rei tajam. "Lo nggak punya hak buat ngatur-ngatur gue." "Gue tunangan lo, kalo lo lupa." "Kita cuma pura-pura, kalo lo lupa." "KALO GUE BILANG JANGAN JALAN SAMA DIA, YA BERARTI JANGAN JALAN SAMA DIA!! JANGAN BIKIN GUE TAMBAH MARAH, FAN!!" bentak Rei sambil menonjok dinding.
GHAVARI  by alghisty_
9 parts Ongoing
"Heh!! Kalo bukan karena Lo sama temen-temen soglo Lo itu juga gue ngga bakalan jadi ketua OSIS!" Menjadi ketua OSIS hanya karena candaan teman?? Ghava Adimas praharja benar-benar merasa sial. Karena bagaimanapun juga, pada awalnya dia pun membiarkan saja. Dia yakin, bahwa siswa siswi SMA 28 tidaklah mungkin memilihnya? Namun, kenyataannya membuat Ghava stress sendiri. *** "Mana ada kingkong seganteng gue?" Ghava menyugar rambutnya sok keren yang sontak membuat araf yang berada di sampingnya menjambak rambut pemuda itu. "Sakit bangs*t!!" Umpatnya "Shutt up! Ketua OSIS ngga boleh mengumpat, harus jadi contoh dong buat kita-kita" syaheer menyahut sembari cekikikan, tentunya disusul yang lain. Mereka begitu senang menjahili Ghava yang memang sedikit sensi. "Tai!! setan Lo semua! Keluar aja sana!! Gue ngga butuh teman kayak kalian!" *** "Gue rasa, pertemanan kita sampe sini aja," Ghava berujar, air mukanya menunjukkan keseriusan. "Apa va?? Ngga denger gue?" Syaheer pura-pura melebarkan telinganya. Ghava menghela nafasnya "Kita temenan sampe sini aja" ucapnya lagi dengan suara yang lebih keras. "Ha? Wswswswsws?" Kini Araf yang mendekatkan telinganya mendekat pada ghava. "Makanya telinga tuh dibersihin. Congek kan!" Ketus Ghava kesal. *** "Ma! Pokoknya besok aku ngga mau sekolah!" *** "Lagian! Ngapain juga si kalian pada ke sini? Gue tuh udah bilang mama mau ngga masuk sekolah. Malah kalian pada dateng." Lanjut Ghava mengomel. "Kita di suruh Tante Hida by the way" Setia berujar dengan tersenyum manis. "Mana mungkin! Pasti kalian Dateng sendiri, mana cuma numpang makan doang. Ganggu tau ngga!" *** Gadis itu tengah meneduh dibawah pohon beringin yang terletak di samping lapangan. Menengguk minuman dari botol berwarna birunya dengan pelan. "Lo suka cewek kelas sana ya va?"
You may also like
Slide 1 of 10
Tingkat Tiga cover
𝙵𝚄𝙲𝙴𝙺[𝚋𝚘𝚢] ✔ cover
ON SIGHT (Completed) cover
Hi, Raga Atmaja (BXB) cover
Lo, Tunangan Gue !!! [Sudah Terbit] cover
GHAVARI  cover
Dangerous Couple [End] cover
Pernikahan Rahasia (End)  cover
Dating Demi Gengsi cover
Silent, Please! (Re-up) cover

Tingkat Tiga

48 parts Complete

"Kenapa ya mbak ada orang yang cakep banget gini di dunia?" jawabnya sembari menunjuk ke arahku. Mataku membulat. Bukan karena dia mengataiku sebagai perempuan yang cukup cantik, namun karena perubahan panggilan yang dia berikan padaku. "Mbak?" tanyaku memastikan. Alih-alih menggeleng atau mengelak, Rafka justru langsung mengangguk. "Iya. Mbak Caca." "Ngapain ikut panggil gue mbak?" "Biar lebih deket aja. Lo kan dipanggil mbak sama Keenan." "Ya dia kan adik gue." Balasku sengit. "Ya gue mau ikutan, Mbak. Kedengaran lebih gemes." Aku memutar bola mata jengah. "Gemes-gemes apaan. Lo mau jadi adik gue juga?" "Kalo jadi pasangan lo aja gimana?" "Kalo gitu jangan panggil mbak." Rafka menegakkan tubuhnya. "Lo serius?" "Soal apa?" "Lo mau jadi pacar gue." "Siapa yang bilang?" tanyaku berpura-pura bingung. "Tadi kak. Lo bilang gue jangan panggil lo 'mbak' kalo nggak mau dianggap jadi adik." "Artinya lo mau kan jadi pacar gue?" lanjutnya menuntut jawaban.