Ini tentang Flora yang harus menjalani hidup dengan banyak rasa benci. Tentang gadis yang sudah kehilangan banyak hal di hidupnya. Tentang misi-misi untuk melarikan diri dari rumah. Gadis yang selalu merasa sebatang kara. Dulunya seorang pemimpi, tapi sekarang mimpi itu sendiri tak lagi ada bersamanya. "Tuhan, aku sudah menyerah sedari lama. Jadi ... kapan aku mati Tuhan?" "Tuhan kenapa aku diberi umur lebih lama di saat aku tak menginginkannya?" "Dunia lebih jahat setelah Ayah pergi..." Tapi Tuhan itu adil, selalu ada yang hadir setelah beberapa yang pergi. Dan bagaimana jika yang pergi itu kembali? Mungkinkah harapan dan mimpi yang hilang juga ikut kembali? Atau justru sebelum harapan itu datang, Tuhan terlebih dahulu mengabulkan harapan gadis itu?All Rights Reserved