My Youth
  • Reads 21
  • Votes 4
  • Parts 2
  • Reads 21
  • Votes 4
  • Parts 2
Ongoing, First published Sep 18, 2023
"Maaf Ay" Dua kata yang diucapkan Jay, tapi otak Niena malah memproses dan mengartikannya dengan kalimat "Kita udahan yah Ay".

Neena menarik nafas dalam, berusaha mengurangi sesak didadanya tapi sepertinya tidak berefek sedikit pun karena rasa itu tetap ada. Dadanya tetap merasa sesak.

"Kak..." Ucapan Neena terhenti, tidak tahu harus berkata apa. Ingin berkata jika pria didepannya tidak bersalah. Namun, sepertinya percuma karena didepanya, Jay seakan menggambarkan isi hatinya. Wajahnya sendu, menyiratkan rasa bersalah dan menyesal dalam waktu bersamaan. 

Entah sejak kapan Jay meneteskan air mata. Padahal tak jarang Neena disebut cengeng oleh orang-orang disekitarnya, karena hampir setiap saat menjadi yang pertama menangis.

Tangan Neena terangkat, mengusap pipi jay, yang terus mengalirkan air matanya pada kedua pipinya.

"Aku nggak apa-apa kak. Wajarkan buat salah?, apalagi diusia kita yang sekarang" Niena berucap dengan senyum yang ia usahakan dan bibir yang bergetar dengan kedua matanya yang berkaca-kaca. Didepannya Jay hanya menggeleng.

"Kita sampai disini aja yah Ay" Ucapan Jay yang disertai dengan isakan.  

Mendengarnya membuat air mata yang sedari tadi ditahan Neena mengalir. 

"Kak, Please" Neena mengambil satu tangan Jay dan menggenggamnya. Mencoba menahan pria yang ada didepannya.

"Nggak bisa Ay, Aku-"Jay menarik nafas dalam, "Kalau ngeliat kamu, aku semakin merasa bersalah Ay" Mendengar itu, Neena semakin yakin jika mereka benar-benar hanya bisa sampai disini, ditempat ini. Semuanya benar-benar berakhir di antara mereka berdua. 

Sampai di sini kisahku saat masih remaja, saat masih muda, saat yang sangat menyedihkan saat itu. Namun, bisa dikenang sembari tersenyum dan sesekali tertawa karena sesuatu yang jika dipikir-pikir ternyata konyol.
All Rights Reserved
Sign up to add My Youth to your library and receive updates
or
#32wakilketuaosis
Content Guidelines
You may also like
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  by KentangBogel17
40 parts Ongoing
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 5) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ______________ "Bul ayo dong mau ya, ya? Istri gaboleh nolak ajakan suami ingat kata Mommy!" "Apasih Gar? Sehari aja gak rewel bisa?" sungguh Bulan malas sekali meladeni bayi besar ini. "Kita bikin proyek baby triplets, biar yg satu jadi atlet basket, yang kedua jadi pesepak bola, terus yg terakhir jadi pemain volly! ☽☽☽☽ Pernah dengar kata seorang antagonis terlahir dari orang baik yang tersakiti? Mungkin itu juga yang Bulan Nayara Ayudisha labelkan pada salah satu tokoh Antagonis berperan jahat dalam novel Fatamorgana, Sagaragas Gelano Andromeda tokoh pria yang memiliki masa kecil suram dan gelap karena dibuang kedua orang tuanya hingga mendapatkan banyak bullying dari anak sebayanya. Siapa sangka laki-laki yang memiliki garis bekas luka diatas alisnya justru tumbuh menjadi pria dewasa dengan kepribadian keras juga dicap berhati dingin oleh semua murid SMA Amandora, sekaligus pemimpin gangster besar bernama CERBERUS yang dalam artian adalah anjing dari neraka, dibalik karakternya yang hanya muncul di akhir cerita hanya untuk menyempurnakan kedua pemeran utama. Tujuan hidupnya hanya untuk membalaskan dendam pada setiap orang yang dulu mencelanya hingga dia diambang kematian. Sekarang bagaimana jadinya jika Bulan memasuki salah satu peran dalam novel itu? Peran Rembulan Marliana Amarylis Antagonis perempuan yang menjadi sebab adanya bekas luka diwajah Sagara, apakah tekadnya untuk menjauhi peran jahat dirinya akan berjalan mulus saat keduanya malah terjalin dalam satu ikatan pernikahan?
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  cover
Om Rony cover
new house for prince (transmigrasi)  cover
My Dangerous Junior cover
I'm Alexa cover
AGASKAR [[ SUDAH TERBIT ]] cover
Memilih Untuk Pergi  cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Kaesar cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan