Mereka mengatakan, jadi anak bungsu adalah suatu kenikmatan. Mendapat banyak kasih sayang dan perhatian dari saudara atau kedua orang tua. Tapi mari kita lihat kenyataan ini sejenak. Bagaimana jika saudara kalian gagal dalam karir, hidup atau hubungan keluarganya? Jelas saja kedua orang tua kita akan melirik anak bungsu dan memberinya beban dengan harapan yang luar biasa besarnya. Tuntutan yang memuakkan, di paksa untuk sempurna dan di caci maki saat kegagalan melanda. Semua hal itu menyatukan mereka. Ketiga anak bungsu yang sama-sama menanggung beban serupa, yaitu ekspetasi besar dari kedua orang tua. Harapan terakhir mereka yang harus berhasil. Si anak bungsu! Hubungan persahabatan, kisah percintaan, rintangan mimpi dan cita-cita yang harus terelakkan. Ketiganya merasakan rasa sakit yang sama, dan ketiganya pula yang saling menguatkan untuk tetap waras dan bertahan di bawah tekanan anak terakhir yang menjadi harapan keluarga. Tapi, bukan berarti kebahagiaan akan terbagi secara rata bukan? Karena salah satu dari mereka akan gagal dan terkurung dalam jurang keterpurukan.