| High Fantasy | Dark Fantasy |
Hidupnya penuh batasan, itu mengapa ia mendamba langit.
Bekerja sebagai hacker membuat Briar terus berlindung dalam bayang, terutama dari orang-orang ekstrem yang mencari jasanya. Suatu ketika ia menerobos keamanan sebuah event, liburan berkelas di pulau eksotis yang baru saja ditemukan oleh seorang arkeolog terkenal, Prof. Slam O'Neill. Menyusupkan identitasnya sebagai pemenang tiket liburan adalah hal mudah, tetapi juga menjadi kesialan tidak terduga.
Sebab, liburan mewah kini berakhir menjadi neraka. Ritual asing yang dilakukan profesor gila membuat 12 permata beresonansi dan membuka portal. Menarik jiwa Briar ke tubuh baru bernama Daina Leuv Alltairre dalam dunia asing, Lithia.
Dalam dunia penuh keganjilan, monster, pula kekangan obsesi, mampukah ia selamat dari kekacauan Lithia dan kembali ke dunianya?
✦ ✦ ✦
Merupakan bagian dari Ethereal Jewels Series, di mana terdapat 12 cerita yang dapat kalian nikmati berdasarkan batu kelahiran. Selamat, kalian sudah mencapai kisah pemilik batu Amethyst, cari kisah yang lain dalam tagar #EtherealJewelsSeries
Best rank:
#1 in Amethyst (Nov 2023)
#1 in Bird (Des 2023)
#9 in Dark Fantasy (Nov 2023)
#11 in High Fantasy (Nov 2023)
Art on cover by Jinkei Bunny.
Edit by me.
"Itu siapa yang nganterin kamu pulang?" tanya Ibu dengan ketus.
"Temen aku, Bu." Syifa menjawab sambil menunduk.
Bukan kali pertama ibunya bersikap seperti itu. Tiap kali ada teman Syifa yang bermobil mengantarkannya pulang pasti sang ibu akan bersikap ketus.
"Laki-laki?" tanyanya lagi masih dengan sikap yang sama.
"Iya. Tapi dia cuma temen aku, Bu."
"Jauhi dia, apalagi dia laki-laki. Inget, jangan dekat-dekat dengan orang kaya apalagi laki-laki!"
Entah sudah yang ke berapa kali Syifa mendapatkan wejangan seperti ini. Ibunya seperti alergi dengan kalangan kaum berada. Dan anehnya kaum yang hanya sekian persen tersebut selalu saja ada di sekitar Syifa.
"Kenapa, Bu? Kenapa Ibu selalu melarang aku berteman dekat dengan mereka yang ekonominya jauh di atas kita?" Kali ini mahasiswi semester 5 itu memberanikan diri bertanya. Dulu dia hanya mengangguk jika sang Ibu memberi wejangan.
"Mereka hanya akan memberimu sengsara!" pungkas sang Ibu lalu berlalu pergi dari hadapan Syifa.