Novel ini menceritakan tentang seorang anak muda yang baru saja lulus kuliah, namun karena massa yang penuh dengan kesedihan, ia bertekad untuk meninggalkan kota kelahirannya untuk mewujudkan impianya yaitu melanjutkan S2 dan menjadi seorang penulis.
Namun, ia tidak sanggup bertahan lama di Bali dan ia harus pulang ke kota kendari tempat ia dilahirkan, ia mengutuk dirinya karena tidak sanggup bertahan, manja dan tidak bisa survive. Diperjalanan pulang ia bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama, saat tiba di kendari ia bertemu dengan sahabat lamanya, dan ternyata ia adalah seorang aktivis yang trauma karena kawan seperjuangan nya meninggal saat demonstrasi.
Seorang mantan aktivis yang kesusahan mencari kerja bahkan dikota kelahiranya sendiri, dilema dengan dunia percintaan karena dirinya tidak bisa memilih antara tiga perempuan yang mendekatinya, perempuan yang ia temui dibandara, sahabatnya atau mantannya.
Melalui novel ini kita bisa melihat kehidupan seorang aktivis yang kesusahan mencari kerja, yang tidak bisa mengambil sikap pada cintanya, karena tidak ingin menyakiti wanita, seorang pemuda yang mencintai keluarga nya, yang selalu terobang ambing oleh dinamika kehidupan, yang tidak ingin menyakiti siapapun walau ia tahu ia mempunyai peluang lebih besar untuk menyakiti.
Pada akhirnya ia harus merelakan orang ia sukai menikah dengan orang lain, ia merasa hidupnya penuh dengan penyesalan karena tidak bisa mengambil sikap, tapi ia adalah seorang laki-laki, kepalanya harus tegak, masalah harus ia hadapi dan selesaikan sampai semua bersih, ia bertekad setelah masalah ini selesai ia keluar seperti bayi yang baru lahir, bersih hingga ia bisa menulis kisahnya layaknya seorang laki-laki.
Apa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup.
Sridevi Aziza Putri, santri baru dari Jakarta itu membuat seisi pesantren Al-Falah milik sang Kakek menggelengkan kepala dengan kenakalannya. Semua ustazah dan ustadz saja sudah jengah dengan tingkah santrinya satu itu. Tidak ada kata jera dikamus santri tersebut setelah mendapatkan beberapa hukuman yang diberi oleh keamanan pesantren.
Tetapi, perubahan demi perubahan terlihat saat santri itu pertama kali melihat seorang Gus tampan disana yang katanya beliau tengah mengabdi dipesantren tersebut selama hampir dua bulan.
"Afwan Gus, kriteria istri Gus seperti apa?"
"Seperti kamu, Devi"
"Maksudnya Gus?"
"Maksud saya, tidak ada kriteria lain selain kamu. Istri SAH saya"
Bagaimana kisah santri nakal itu? Akankah dia akan tetap nakal jika sudah bertemu dengan pujaan hatinya? Atau bahkan akan lebih dari sebelumnya? Aku pun tidak tahu wkwkwk
WARNING⚠⚠
SEMUA FOTO DAN KATA KATA YANG DI CANTUMKAN DI CERITA INI SEBAGIAN DIAMBIL DARI MEDIA SOSIAL!!!
Jangan lupa staytune terus guys!!
Start : 02.Mei.2024
Finish :