17 Bagian Sedang dalam proses Kesalahan Reyga adalah bencana, awal kehancuran dari semua episode.
Reyga Manuel Ganendra.
Karismatik. Dingin. Kapten basket yang disukai banyak orang, tapi tak satu pun benar-benar mengenalnya kecuali mungkin tiga orang terdekatnya, adalah: Kanaya, Shena dan Ken. Di balik raut tenangnya Rey, ada luka yang dia pendam terlalu dalam. Keturunan dari keluarga Ganendra, yang seharusnya punya segalanya, tapi justru terjebak dalam rumah tanpa kehangatan.
Saat cinta terasa salah arah dan masa lalu terus menghantui, Reyga menemukan ketenangan lewat puisi, bintang dan lensa kameranya. Tapi tetap saja tidak dari beberapa hal itu yang sepenuhnya mampu menghapus rasa bersalah yang terus memburunya.
Gilang Stanley Ganendra.
Seorang kakak yang dulunya paling mengerti dan peduli terhadap Reyga. Mereka tumbuh bersama dalam gelap yang sama, tapi tragedi itu merenggut segalanya, termasuk hubungan mereka. Kini, tatapan Gilang tak lagi hangat. Dia menyalahkan Reyga atasa kehilangan yang tak tergantikan. Luka di antara mereka terlalu dalam, dan jarak di antara mereka tak lagi bisa dijembatani oleh darah yang sama.
Kemudian, Kanaya Aurosea.
Gadis manis dengan senyum paling tulus yang Reyga tahu. Di mata Rey, Kanaya seperti rumah. Tapi rumah bagi Reyga bukan tempat yang menyembuhkan melainkan yang sedikit menghancurkan, karena separuh luka Reyga berasal dari tatapan matanya.
Belum lagi kebohongan Kanaya yang Reyga tidak tahu, tentang Maheswara, ayah Kanaya yang sampai detik ini tidak berdamai dengan luka itu, Maheswara membenci Reyga. Jika suatu saat kebohongan itu terbongkar, mungkin Reyga akan kecewa dan... Pergi?
Di antara kerumitan luka lama, rahasia keluarga dan cinta yang terasa mustahil, Reyga terjebak dalam pertanyaan yang tak pernah ia temukan jawabannya.
"Jika cinta tidak seharusnya menyakitkan, kenapa bersamanya justru terasa seperti dosa?"
purely from my own thoughts✔️
cover by pinterest
©wiil----2021