BREAK
  • Reads 29
  • Votes 1
  • Parts 5
  • Time 48m
  • Reads 29
  • Votes 1
  • Parts 5
  • Time 48m
Ongoing, First published Sep 24, 2023
Mature
Sepasang mata bulan sabit itu terbuka perlahan, sedikit menyipit menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke retina coklatnya. Kepalanya menyapu seluruh ruangan bernuansa ungu lembut dengan wangi kayu bercampur vanila yang khas.

Ya. Ini kamarnya. 

Lantas ia turun dan keluar kamar untuk mencari sosok yang sudah pasti telah membawanya pulang ke apartemennya. Karena sedikit yang ia ingat, terakhir kali ia berkunjung ke makam ibunya dan setelah itu tidak ingat apa-apa.

Dari depan pintu kamarnya yang langsung berhadapan dengan ruang tv yang berdampingan dengan dapur, matanya langsung menangkap sosok tinggi berbalut kaos putih sedang membelakanginya. Perlahan ia menghampiri sosok itu dan melingkarkan tangannya di perut, kepalanya di tenggelamkan di punggung laki-laki yang tengah sibuk mengaduk cangkirnya.

"Udah bangun?"tanya laki-laki itu setelah melihat tangan yang melingkar di badannya.

"Hmmm,"gumam sang pelaku dengan senyum kecil. Tangan di perutnya mulai turun ke celana pendek hitam yang dikenakan laki-laki itu namun kegiatannya tertahan karena tangan laki-laki itu menggenggam tangannya.

"Masih pagi,Ta,"ujarnya. Gadis itu merengut. Melepas pelukannya lantas duduk di meja makan. Ia melirik sepiring nasi goreng yang masih terlihat kepulan asapnya lengkap dengan telur mata sapi di atasnya. 

"Aku udah bikinin kamu sarapan. Makan dulu, gih." Gadis yang dipanggil Ta itu melirik sekali lagi nasi goreng di depannya tanpa minat. Moodnya mendadak tidak baik, bukan karena penolakan yang baru saja laki-laki itu berikan melainkan ia tiba-tiba ingat sesuatu. Tentang tiga hari lalu, di ponsel laki-laki itu.

"Alia siapa?"bukannya menjawab iya atas perintah laki-laki itu untuk makan, gadis itu malah bertanya hal lain. Laki-laki itu menoleh ke samping, melirik gadis di belakangnya. "Kamu buka handphone aku?"

Gadis itu diam. Pikirannya mengawang. Bukan itu jawaban yang ia harapkan. Dengan lemas ia masuk ke kamarnya. Meninggalkan laki-laki itu dalam diam. Rasa takut itu muncul lagi.
All Rights Reserved
Sign up to add BREAK to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Slide 1 of 1
A Perfect Circle cover

A Perfect Circle

32 parts Complete

Ella is falling apart trying to live a "perfect" high school life. Then she meets Ren, who can see past her scars. Suddenly perfection isn't her only option. ***** Ella Volkov is a gifted music student, but she's depressed and starting to crack under the pressure of high school. Her overbearing father won't even let her choose what instrument she plays. Then she finds herself alone at a party with Ren, her best friend's crush. She'd always thought he was rude, but after that night he's all Ella can think about. Now she's trapped. If Ella dates Ren, it will ruin her friendship with Jenny. But if she stays true to Jenny, she's losing the one person who can see past her scars. It's up to Ella to decide if she will forge her own path, or stay in the "perfect" box designed for her... Content and/or Trigger Warning: depression, anxiety, self-harm, violence, sexual assault. [[word count: 50,000-100,000 words]]