Selama dua puluh tiga tahun menjalani hidup, tak pernah sekalipun Hinata merasa antusias apalagi tertarik disaat teman-temannya berbicara tentang pernikahan dan membina rumah tangga. Boleh dikatakan Hinata cukup apatis mengenai hal itu. "Kau serius akan melakukannya? Apa kau ingin benar-benar memiliki anak?" Naruto bertanya serius kali ini. "Tentu saja, kau pikir aku bergurau." Hinata pun menjawab sama seriusnya. "Aku akan memberikan milikku padamu" ucap Naruto "Kapan kau ada waktu bertemu dengan dokter Obstetri dan Ginekologi untuk berkonsultasi dan menjalani prosedur ini?" Mata kecubung Hinata tampak antusias. "Bertemu dengan dokter? Apa maksudmu?" tanya Naruto bingung. "IVF, tentu saja. In Vitro Fertilization Naruto, apalagi kalau bukan itu ?" "Hahh..? TIDAK...!!! Aku tidak sudi menyerahkan sperma perkasaku hanya untuk proses bayi tabung." "Tadi kau bilang akan menyumbangkan spermamu. Apa kau sedang mengerjaiku, Naruto?" "Bukan itu maksudku, tentu akan menyumbangkan milikku tapi tidak dengan prosedur IVF." "Maksudmu ?" "Hinata dengar, kita akan bercinta. Jika kau hamil, kau boleh memiliki dan membesarkan bayinya. Aku mengijinkannya." jelas Naruto penuh kesungguhan. _________________________________________ Cerita ini pernah di publish pada akun pertama saya @ jiangchen9090 yg dihapus w4dp4tt tanpa pemberitahuan
5 parts